Rosaputri8422's Daftar bacaan
3 stories
Worry in Space by trissella
trissella
  • WpView
    Reads 69,275
  • WpVote
    Votes 7,192
  • WpPart
    Parts 27
Cover by: @atmosphere- Gavin Dimitri : Echa, aku udah sampe. Ayesha Hana: Udah? Huuu besok kamu udah enggak bisa anter aku sekolah dong? Good luck buat kuliahmu di sana ya, Vin. Yang rajin. Gavin Dimitri: Sip! Gavin Dimitri: Berhubung aku enggak bisa nyanyi jijik lagi di depan kamu, aku kirim lirik aja buat kamu ya. Gavin Dimitri: No matter where you go, I won't be very far, 'Cause in my head I'll be right there where you are, 'Cause love has no distance baby, Love has no distance baby No, no when it comes to you and me Ayesha Hana: Gavin bego :( belum 24 jam tapi kamu udah bikin kangen :(
BassKiss by just-anny
just-anny
  • WpView
    Reads 1,696,755
  • WpVote
    Votes 140,062
  • WpPart
    Parts 27
Pemenang THE WATTYS 2016 kategori #PilihanStaf dan #EdisiKolektor [15+] Oh Tuhan, umpatan macam apa yang harus Kila keluarkan ketika ia dicium laki-laki di tempat ramai? Parahnya, laki-laki itu tidak dikenalnya. "Brengsek!" menurut sahabat dekat Kila. Ia--Shakila Thalia Asri--awalnya setuju dengan pernyataan Isell, tapi tanpa disadari, hatinya menghianati. Siapa sangka orang yang menciumnya itu ternyata pemilik suara yang selalu Kila sukai setiap mengalun di radio kampusnya? Albana Wicaksono, vokalis sekaligus pemain bass GLYN yang dikenal penuh misteri, juga tak banyak bicara. Apa yang akan terjadi jika Kila tahu identitas si pencium bibirnya itu? Akankah Kila balik membenci idolanya? Atau Kila akan berhasil diseret Bana pada rasa penasaran yang tinggi? copyright © 2016-2017 by just-anny
Revan & Reina by bellawrites
bellawrites
  • WpView
    Reads 8,954,112
  • WpVote
    Votes 168,792
  • WpPart
    Parts 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.