cendol-sugar
Jika Kenanga bisa ia tidak ingin merasakan jatuh cinta lagi. Kenanga selalu berpikir jika ia tidak seindah bunga Tulip, tidak semenawan bunga Anggrek maupun secantik bunga Mawar, namun tanpa Kenanga sadari bahwa ia memiliki pesona lain, sifatnya yang ceria serta pribadinya yang mudah bergaul tanpa sadar telah mengetuk pintu hati seorang lelaki yang memiliki hobi mematahkan hati wanita, dia bukan Bad Boy maupun Playboy, dia hanyalah anak remaja dipenghujung usia ke-16 tahunnya.
Manusia hanya merencanakan, dan takdir Tuhan lah yang akan menentukannya.