End
4 stories
Sin of obsession by AislaMK
AislaMK
  • WpView
    Reads 3,000,889
  • WpVote
    Votes 125,672
  • WpPart
    Parts 70
Seseorang menekan tubuhnya dan menempelkan tubuhnya pada Kimora hingga nafas keduanya memburu saling bersahut. "Kau terlambat, Kim." Suara itu terdengar serak dan dalam. Tubuhnya yang setengah polos semakin ia tempelkan pada tubuh Kimora. Menikmati lengan kecil Kimora sesekali menyentuh tubuhnya. Kimora meneguk salivanya. Perasaannya mendadak cemas apalagi saat mendengar suara kunci pintu kamar itu. "Mari bermain, Kim." Seringai Gio melirik pada segelas susu yang masih berada di genggaman Kimora. Terlihat isinya sudah berkurang karena tumpah ke lantai. #1 Bad 4/7/22 #1 mature 19/7/22 #4 youngadult 17/7/22
Emotion Love by AislaMK
AislaMK
  • WpView
    Reads 834,793
  • WpVote
    Votes 42,718
  • WpPart
    Parts 41
"Apa yang kau lakukan Anye?" Tanya orang itu dengan angkuhnya. Anye. Gadis itu tidak bergeming di tempatnya. Pandangannya buram. Bukan ini yang ia pikirkan. Apa begini cara memperlakukannya setelah ia mengatakan mencintai laki-laki itu. Bukankah ini terlalu kejam. "Apa yang kau lakukan Anye?" Laki-laki itu mendekat. Menarik lengannya hingga Anye tersentak mendekat ke arahnya. "Apa kau berpikir jika semua kebaikanku berarti aku mencintaimu?" Lanjutnya kejam. "Aku..." Anye kehabisan kata-katanya. "Kau bilang.. bukan..." "Katakan yang jelas Anye. Aku tidak mendengarmu." Bisiknya tepat ditelinga gadis itu. Menahan suaranya agar tidak mengerang. Anye, gadis itu terdiam. Membiarkan nafas laki-laki itu menggelitiki telinga sampai ke lehernya. "Apa kau tidak pernah sekalipun menyukaiku?" Tanya Anye tertahan. Hardin tersenyum miring. "Pernah. Tentu aku menyukaimu Anye." Sesaat dada Anye terasa sedikit lega sebelum akhirnya laki-laki itu melanjutkan kata-katanya. "Kau baik. Aku menyukaimu sebagai teman yang mau berbagi keintiman denganku. Seperti ini....... Next to the story→ #1 adult 27/1/22 #1 mature 27/1/22 #5 romance 6/2/22
Darts With The Bastard by AislaMK
AislaMK
  • WpView
    Reads 395,120
  • WpVote
    Votes 24,163
  • WpPart
    Parts 29
Sejak pertemuan pertama mereka Arletta sudah mengibarkan bendera permusuhan pada Levin dan sejak itu juga Levin selalu mengganggu gadis itu. Satu-satunya gadis yang tidak bisa ia baca. Bagi Levin, Arletta adalah gadis angkuh yang keras kepala. Hubungan Levin bersama Nadine, sahabat Arletta membuat Arletta semakin tidak tersentuh olehnya. Hingga suatu hari Nadine mengkhianatinya dan Levin menumpahkan segala kesalahan itu pada Arletta. Tanpa Levin ketahui Arletta menyimpan rahasia besar yang hanya dirinya sendiri yang tahu, rahasia yang membuatnya terluka selama bertahun-tahun. #1 Levin 7/4/19 #1 Arletta 7/4/19 #11 musuh 7/4/19 #22 Enemy 7/4/19 -o0o- Cerita ini akan membawa kalian melewati beberapa waktu. Akan ada kejutan pada Cerita ini. Cobalah untuk tidak berhenti membaca pada chapter awal untuk mengetahui apa yang akan terjadi.
Protected Enemy by AislaMK
AislaMK
  • WpView
    Reads 696,769
  • WpVote
    Votes 42,514
  • WpPart
    Parts 49
Kana membenci setiap tingkah laku dan segala ucapan pedas Nic. Hidupnya tidak pernah tenang dengan segala kritik pedas dan tingkah Gila Nic selama 12 tahun hingga mereka berpisah setelah malam itu. Surga untuk Kana.... , setidaknya itulah yang ia rasakan selama sepuluh tahun mendatang, sebelum akhirnya takdir kembali mempertemukan mereka dengan sebuah permainan kecil. the magic of lanterns "Benarkah?" "Ya. Disini impianmu bisa terwujud." Gadis itu menyerahkan lenteranya pada Nic. "Itu tidak mungkin." Nic berucap namun tetap menerima lentera pemberian gadis itu. "Kau bisa membuktikannya." Gadis itu mengeluarkan bolpoin dari kantung bajunya dan kembali memberikannya pada Nic. "Tulislah keinginanmu di lampion ini dan terbangkanlah. Percaya atau tidak tahun lalu aku menulis jika aku ingin menjadi juara kelas dan itu benar-benar terwujud." Nic menatap gadis itu sebagai lelucon. Tentu ia tidak percaya. Tapi jika dipikirkan ia tidak punya keinginan, ia sudah memiliki segalanya. Tidak ada lagi yang tidak dimilikinya. Ia berpikir sejenak. Hal paling mustahil untuk dimilikinya. Jawabannya tidak ada. Nic menatap gadis itu kembali dan gadis itu tersenyum hingga membuatnya melihat Kana kecil. Nic terkekeh. Benar. Setelah sepuluh tahun lamanya ia ingin bertemu gadis itu kembali. Ia penasaran akan perubahan dan perkembangan pada gadis itu.