Cinta ataupun pernikahan tidak pernah masuk ke dalam daftar prioritas hidup Selova. Baginya sukses di karir adalah nomor satu. Hingga suatu hari dia dipaksa untuk tidak bisa lagi berlari dari berkomitmen. "Cewek, di atas umur 25 harusnya udah nikah. Udah siap nimang anak." "Oh! Please! Kata siapa? Itu nikah apa minum obat? Kenapa ada takarannya segala!"

PROSES EDITING RANK 34 IN "CERITA FIKSI" ------------------------------ Benci dan cinta memang kata yang berlawanan arah. Tapi siapa yang sangka Kalin terjebak dalam situasi ini. Dimana awalnya dia mengganggap Deja adalah 'love at the first sigh' nya, namun sikap Deja malah membuat Kalin menangis setiap harinya dan membuat dia berfikir dua kali untuk jatuh cinta lagi. Deja yang selama ini membuat jantung Kalin deg-degan sangat membenci Kalin dengan sikap cengengnya itu. Mana lagi fakta bahwa orang tua mereka adalah teman akrab mengancam Deja dan Kalin untuk menerima titah yang diluar dugaan mereka. Tapi ternyata.... ternyata.... satu hal yang baru Deja sadari : Kalin suka sama gue? Ah. Mana mungkin. Dia kan benci banget sama gue! Oke, abaikan.