termospanas's Reading List
6 stories
Benang Merah | ✓ by grey010
grey010
  • WpView
    Reads 206,011
  • WpVote
    Votes 24,565
  • WpPart
    Parts 9
Benang merah. Benang penanda sang jodoh. Tidak ada yang bisa melihat benang merah yang melilit di jari kelingking tangan kiri selain Mei Ling. Mei memiliki kekuatan supernatural luar biasa yang diturunkan dari nenek buyutnya, satu-satunya orang yang ia kenal bisa melihat benang merah. Sayangnya, mempunyai kekuatan melihat jodoh juga memiliki kekurangan. Mei Ling bisa melihat jodoh orang lain tetapi tidak dengan jodohnya sendiri. Kelebihannya ini lebih seperti anugerah ketimbang petaka hingga suatu hari Mei Ling menyukai salah satu cowok populer di sekolahnya, yang sayangnya merupakan jodoh sahabatnya sendiri. Bisa melihat jodoh benar-benar berubah menjadi petaka sejak saat itu, apalagi melihat teman-temannya satu per satu mempunyai pasangan meninggalkan dirinya yang mungkin bakal jomblo seumur hidup. 2016
[SUDAH TERBIT] Petjah by mongseptember
mongseptember
  • WpView
    Reads 3,376,463
  • WpVote
    Votes 212,778
  • WpPart
    Parts 56
Nadh sayang Dimas tapi Dimas benci Nadh. Nadh disayang semesta dan semesta memberikan satu permintaan padanya. Nadh meminta Dimas beserta hatinya. Semesta mengabulkannya. Lalu datang satu orang lagi dalam permainan ini, Biru. Biru sayang Nadh, tapi apa Nadh bisa menyayangi Biru? Satu dari seribu, aku mau kamu. Semesta mempermainkan Nadh dan membuat hidupnya petjah.
Lusa by dhitapuspitan
dhitapuspitan
  • WpView
    Reads 3,071,891
  • WpVote
    Votes 182,654
  • WpPart
    Parts 39
Kadang hati dan pikiran suka nggak berjalan seirama. Di satu sisi, Lusa nggak bisa bohong kalau ada rasa nyaman saat bersamanya. Namun, di sisi lain, Lusa masih berpegang teguh kalau ia menyukai yang lain. Sampai akhirnya, timbullah rasa bimbang. Bimbang untuk mengikuti si pikiran dengan satu nama atau si hati yang diam-diam mengkhianati pikiran dengan memilih nama lain.
RaRa by Khafidtazshafanz
Khafidtazshafanz
  • WpView
    Reads 66,186
  • WpVote
    Votes 3,580
  • WpPart
    Parts 20
Rasanya takdir selalu tidak berpihak kepadaku. Kebahagiaan satu datang, lalu pergi diambil lagi. Masa putih abu-abu mungkin masa yang menyenangkan untuk para remaja sekolah. Tapi tidak menurtku, bagaimana bisa aku bilang menyenangkan kalau pun selalu dirunduk kesedihan. Seorang lelaki datang menghampiri begitu saja, mencoba perlahan menembus batas teritorial yang aku gariskan. Aku tidak sadar, aku tengah terlena. Tapi... hal itu juga membuatku nyaman. Sampai-sampai aku tersadar lagi, bahwa takdir tidak pernah berpihak kepadaku.
Troublemaker [Published] by dhitapuspitan
dhitapuspitan
  • WpView
    Reads 3,860,555
  • WpVote
    Votes 184,896
  • WpPart
    Parts 42
Bagi Derin, jatuh cinta ternyata nggak segampang meng-capture gambar lewat kamera. Tidak juga selalu manis dan renyah seperti potongan cheese cake yang selalu dia suka. Cinta ternyata tidak selalu menyenangkan seperti dalam kisah-kisah yang diceritakan. Sejak bertemu dengan Arka--cowok yang so-damn-cool kalau lagi unjuk trik di atas skateboard--Derin merasa waktu berjalan terlalu cepat. Rasanya, tiap saat ingin ia habiskan bersama Arka, meski itu sekadar duduk mengobrol saja. Namun, setelah mereka semakin akrab, Derin merasa ada yang janggal. Arka terllau tahu tentang dirinya. Segalanya. Termasuk masa lalu dan orang-orang yang tersangkut di dalamnya--yang sangat ingin ia lupakan. Apa motif Arka sebenarnya? Apakah Derin harus mulai menyiapkan diri untuk kecewa? Saat jatuh cinta, kau tahu, kau harus bersiap akan segala kemungkinan. Termasuk, harapan yang kadang tak sesuai kenyataan.
Trust by dhitapuspitan
dhitapuspitan
  • WpView
    Reads 4,227,967
  • WpVote
    Votes 274,167
  • WpPart
    Parts 54
Hidupnya indah, pada masanya. Satu masalah datang membuatnya bertransformasi menjadi dia yang lain, yang tak dikenal dan tak mau dikenal. Hidupnya berubah hitam, monoton, tak bergairah. Namun, ketika muncul setitik harapan cerah yang datang untuk membantunya kembali bangkit, hal lain muncul. Ragu itu muncul ketika harus dihadapkan pada kata percaya. Percaya untuk percaya dengan ketulusannya, atau tidak percaya karena banyak asumsi buruk yang berputar di kepalanya. Bagaimana jika ketulusan itu hanyalah kepalsuan? Ketika ia percaya, hanyalah penyesalan yang tercipta. Namun, bagaimana jika sebaliknya, ketulusan itu benar-benar sebuah ketulusan? Namun, pada kenyataannya ia masih berada di antara keduanya. Berpikir antara ya dan tidak, antara percaya dan tidak percaya. Terpaku pada garis yang sama, dengan satu ragu untuk memilih jalan yang mana. Ia tak mau salah untuk memilih. Lagi. Karena terakhir kali ia percaya, yang dipercayai mengkhianatinya.