[BELUM TAHAP REVISI] Menemani insan yang merenung didalam kamar 'sendirian' "Aku benci kamu, Cinta" "Tapi kenapa? Kenapa kamu benci aku?" "Kamu mau tau alasannya? Hah? Okey... Karena kamu itu Cinta." "Tapi, Ryan. Aku...." "Kenapa???" "Aku cinta kamu" 👑 1 in #lovephobia (Maret, 2019) 👑 272 in #korea (28 Maret 2019) 👑 12 in #phobia (28 Maret 2019) 👑 1 in #minhyukmonstax (20 April 2019) 👑 34 in #minhyuk (20 April 2019) 👑 79 in #monstax (30 April 2019) 👑 28 in #yoojung (30 April 2019) 👑 84 in #teenlite (26 Mei 2019)

(HIATUS) || Aku tidak mau lagi jatuh cinta. Semua cowok yang kusuka pada akhirnya jadi menyukai Mimi. Teman cowok deketku, tetanggaku, adik kelas, kakak kelas yang aku sukai, jika mereka bertemu dengan Mimi, mereka akan menyukainya dan jatuh cinta padanya. Aku hanya sebatas alat dan perantara bagi mereka dan Mimi. Aku tidak membenci Mimi, bukan kesalahan dia untuk terlahir cantik dan menyenangkan. Ini salahku, dengan bodohnya selalu berharap akan ada cowok yang tulus menyukaiku apa adanya. Lagipula aku selalu mengatakannya bukan? Mimi itu teman, musuh, sahabat dan saudara terbaikku! Ini bukan lagi cerita tentang aku yang mengalah soal cinta, tapi soal aku yang menyerah pada apa yang mereka sebut cinta. Karena pada akhirnya, cowok hanya akan menyukai yang cantik, imut, tinggi dan seksi. Aira ☆☆☆☆☆ "Enak aja asal ngomong! Ngga semua cowok kayak gitu!" - Ryan "Gue ngga akan pernah percaya lagi sama omongan manis semua cowok!" - Aira "Terserah! Yang pasti gue bukan cowok kayak gitu!" - Ryan "Kakek gue bilang, kalo semua maling ngaku, yang ada penjara penuh!" - Aira "Gue cuma bakal suka sama cewek yang gue suka! Ngga peduli dia cantik, jelek, imut, gemuk, item, putih! Apa masalahnya? Gue suka orangnya, bukan fisiknya! Gue suka apa adanya dia!" "......Dia itu siapa?" - Aira "----" - Ryan ☆☆☆ Selamat membaca cerita fiksi remaja karanganku! Kritik dan Saran sangat diperlukan! (Cerita ini sedang diperlombakan dalam event KWI 2019 oleh @KomunitasWattpd45 ) ©Asterflow 2019

Dari mana kita bisa menyampaikan rasa untuk orang yang kita cinta. Dari mana kita bisa mengucapkan indahnya kata-kata. Dari mana pula kita mampu membuat cerita dalam dunia nyata. Dan kenapa juga kita bisa untuk bicara. Kalian tau? Semua karena dia. Ya! Alfabet, bukan alfabeta. Selain karena dari Sang Pencipta, tanpanya kita tak jadi apa-apa. Coba saja jika kita tak mengenalinya? Apa kalian bisa menulis? Membaca? Bicara dengan kata-kata? Mengerti maknanya? Tentu tidak bisa jika kita tak pernah memahaminya. Dia lah sumber dari segalanya. Sama seperti cerita yang kubuat kali ini. Alfabet. Dia. Awal dari semuanya. Authornya masih baru gaes, perlu banyak belajar :) Butuh kritik dan saran dari para pembaca. Hehehe :) Semoga suka^^ aamiin

Just ... For You

kata-kata, rayuan, puisi dan semua yang ada di novel itu, akan ada disini secara rinci 😊 Semoga suka💛

#31 in teenfiction [12 oktober 2017] #41 in teenfiction [24 september 2017] #45 in teenfiction [16 september 2017] #49 in teenfiction [10 september 2017] "Van gue mau nanya?" ucap Raisya. "Apa?" jawab Vano dengan acuh tak acuh. "Lu kenapa berubah semenjak gue deket sama Naufal? trus pas tadi pagi lu ngikutin gue sama Naufal pas waktu mau berangkat sekolah kan?" Tanya Raisya yang mulai kesal. Vano tak menjawab. "Jawab Van! lo bisu? atau lo cembu--" Ucap Raisya yang langsung terhenti karena mendengar jawaban Vano. "Iya sya! gua cemburu liat lo sama Naufal! gue tau sya kita berdua emang pernah janji bahwa dalam Persahabatan ini ga boleh sampe ada yang ngelibatin perasaan tapi sya, Hati gue udah terlanjur sayang sama lo!" Jawab Vano Dengan nada tinggi. Detik itu juga air mata langsung meluncur dari mata Raisya.