nutella_coklat
- Reads 255
- Votes 37
- Parts 12
Seandainya semuanya dapat berterus terang dan berkata jujur, mungkin cerita ini akan menjadi cerita yang sangat sederhana. Namun semua terlambat, waktu tidak mungkin untuk di putar kembali dan hanya penyeselan yang di dapat pada akhirnya. Ya kira-kira begitulah perasaan seorang Rania, yang mencintai seorang laki-laki, namun laki-laki tersebut tidak mencintainya. Sakit? Tentu saja. Namun ia lebih merasa menyesal. Menyesal telah mencintai laki-laki tersebut? Tidak.
Ia menyesal karna keegoisannya.
******
Wanita itu hanya diam dan terus menggenggam tangan laki-laki yang sedang terbaring tak berdaya di depannya.
"Aku mohon, kamu harus sadar"ujar wanita itu berbicara. Sebenarnya ia enggan berbicara, karena saat ia mengeluarkan suaranya, air matanya pun akan keluar. Ia tidak ingin lagi menjadi cengeng seperti dulu.
"A-pa segitu bencinya kamu sama a-ku? Aku janji bakal mempersatukan ka-lian, tapi buka dulu mata kamu El" suaranya bergetar, tetes demi tetes air matanya keluar. Ia hanya membiarkannya dan terus menggenggam erat tangan laki-laki tersebut.
"A-aku minta maaf, aku tau aku orang yang paling jahat, tapi apa masih belum cukup lima tahun ini kamu nyiksa aku? Aku gak sanggup El"
"Aku cinta sama kamu dari dulu sampai sekarang,"
*****