SuakaAria
- Reads 293,416
- Votes 10,803
- Parts 86
"Kamu harus merencanakan kehamilan segera setelah menikah dan memiliki anak secepat mungkin."
Yerin Fadhillah mengangguk tanpa gentar. Dia tahu-cinta tak pernah benar-benar jadi bagian dari kesepakatan ini. Dia menerima syarat itu tanpa ragu.
"Kamu yakin bisa menjalaninya?"
Suara pria itu dalam, nyaris berbisik, namun menyisakan gema yang menyayat.
"Aku akan berusaha. Setiap hari. Sepenuh tenaga."
"Ya, aku bisa melakukannya."
Yerin berpikir bahwa dengan banyak usaha, seorang anak akan segera hadir diantara mereka. Dia berharap cinta suaminya akan semakin dalam ketika mereka memiliki anak. Dia percaya bahwa tidak akan ada lagi kehidupan yang sepi dan menyesakkan setelah mereka punya anak.
Namun, harapan itu hancur lebur setelah dua tahun pernikahan mereka.
"Maaf... dengan kondisi seperti ini, peluang untuk bisa hamil sangat kecil."
Suara dokter tenang, seakan tak sadar dia baru saja menjatuhkan palu pada harapan terakhir Yerin.
Saat itulah dunianya menjadi sunyi dan hening.
Tak ada tangis.... Tak ada teriakan....
Hanya suara deru napasnya sendiri yang tidak teratur, tiba-tiba terasa terlalu berat untuk dilanjutkan.
ISTRI SETELAH CINTA