Bxb Lokal 🔞 Yizhan area ❤️💚 Homophobic jauh2 🚫 Namanya Bhumi Tiang Kamaru. Baru saja dua minggu lalu ditinggal nikah sama pacarnya. Daripada sakit hati terus ngacak-ngacak pernikahan orang, akhirnya dia memutuskan pergi ke Yogya. Niatnya sih refreshing. Liburan gitu, sekalian cek kampus untuk ambil S2. Tapi malah bertemu anak yang punya kostan yang cakepnya enggak main-main. Seketika Bhumi lupa sama sakit hatinya. "Halo, saya Djiwa. Selamat datang, Bhumi." Bahkan Bhumi belum memperkenalkan namanya. Darimana orang ini tahu ya? "Dulu katanya, kostan yang Masnya tempati, bekas rumah dukun yang dibakar massa. Tapi itu cuma rumor, Mas. Sejauh ini belum ada kejadian aneh di sana. Bangunannya juga baru kok." Nah loh! - Airabozhan, Agustus 2025

Bxb lokal 🔞 Yizhan 💚❤️ Homophobic jauh-jauh! 🚫 Madevva Janggala Bhumi. Dia ini ke Bali karena mendapat undangan dari teman kuliahnya dulu-Wira-untuk hadir di pembukaan restoran miliknya di Gianyar, Ubud. Niatnya juga hanya tiga hari saja. Begitu acara selesai, dia berjanji akan pulang. Karena izin yang didapat dari Ayah dan si Mbah, itu hanya tiga hari. Tapi seseorang yang duduk di deretan depan, dekat dengan para pemimpin doa, yang dilakukan sesuai adat istiadat setempat, mengubah seluruh rencananya. "Itu, siapa duduk di sana?" tanya Devva pada Wira. "Oh, itu cucunya Ida Pedanda. Pendeta Suci dari Wangsa Brahmana yang sudah memalui upacara Diksa. Paling di hormati di sini." "Kalian sudah punya Pendeta tinggi yang lebih paham, kenapa manggil aku loh?" "Masalahnya, di sini ada setannya, Devva. Kita butuh Dukun!" Devva mengangguk. Mereka sempat bertemu pandang, dan mata agak sipit bermanik kelam itu menguncinya. Hingga Devva memutuskan untuk tetap di Bali, dan urung pulang ke Yogya. Mengabaikan larangan Ayah dan juga si Mbah. Mengabaikan pula aturan keluarga yang sudah ada sejak dulu. "Namanya Ida Bagus Rajanendra Niskala. Kami memanggilnya Bli Raja. Memang pendiam dan enggak suka disentuh, Devva. Kabarnya, hanya lewat bersentuhan sedikit saja, beliau bisa tahu kematian seseorang." Senyum Madevva mengembang. "Gitu ya?" Menarik. Dan sudah dia putuskan, untuk tinggal di Bali lebih lama dari yang seharusnya. "Dia tinggal di mana? Aku mau cari rumah di dekat situ!" **** "Yan hana karma mwang phala, tan hana kawusananing janma." ~ Selama manusia masih berbuat dan menerima akibatnya, ia tak akan lepas dari siklus kelahiran dan kematian~~ November 2025 - Aira 💚❤️

Bxb Lokal 🔞 Yizhan Area 💚♥️ homophobic jauh2 🚫 Kalla itu sukanya Mas Bian. Tapi Mas Bian enggak. Jadi dia nekat ke Dukun kenalannya Devan yang katanya punya ramuan cinta yang ampuh banget. Masalahnya, ramuan cinta yang sudah Kalla bayar dengan sangat mahal dan dibuat dengan puasa 7 hari penuh, malah diminum sama kembarannya. Mas Bhima. Makhluk yang paling Kalla benci di dunia ini! Gimana dong??? Mbah Dukun, "Ramuan ini bisa bikin dia jatuh cinta sama kamu. Tiap malam, kamu akan masuk ke mimpinya dan kamu juga akan memimpikan hal yang sama." Satu malam setelah ramuan cinta itu diminum Mas Bhima .... "Kalla, semalam gue mimpiin lo. Kita-" "Enggak tahu! Gue enggak tahu! Sinting lo, Mas! Bisa-bisanya mimpi nidurin gue!" "Loh, kok lo tahu?" Mampus! Anjirlah. Mati gue!!! -Airabozhan, September 2025

Bxb Lokal 🔞 Yizhan area ❤️💚 Homophobic jauh2 🚫 BAYANG Ing KALA ~ Bayangan yang menembus waktu - - Rayyandra Bhagaskara, mahasiswa S2 Prodi Magister Arkeologi juga reporter sejarah terkhusus di museum dan peninggalan-peninggalan bersejarah lainnya. Niatnya ke Trowulan cuma untuk menambah referensi bahan tesisnya. Tapi mana tahu ketika di sana, dia bertemu dengan seseorang yang sangat menarik perhatiannya. Seseorang yang kemudian membawanya ke salah satu sudut museum, tempat di mana sebuah cermin kuno besar berada. Cermin yang tidak pernah Rayyan lihat sebelumnya. "Saking kala, winangka ring kala." Orang yang Rayyan kejar itu berucap, sebelum menghilang di tengah kerumuman orang-orang, yang entah datangnya dari mana. "Loh? Mas? RADEN MAS!" Ha? Rayyan bengong sebentar, lalu tiba-tiba semuanya gelap. Dan saat terbangun, dia tidak lagi berada di Trowulan dalam bentuk museum. Melainkan langsung di Trowulan, pusat pemerintahan Zaman Majapahit. "Asalmu dari mana, Le? Baju yang kamu kenakan, saya tifak pernah melihatnya di sini." "Pak maaf, ini di mana ya?" "Trowulan. Ibukota Majapahit, dan kamu berada di kediaman Mahapatih," Hah! HAH?!! ~~ Aira, 19 Oktober 2025 💚❤️

"It is your choice," he said, stepping so close to me that our lips were almost touching. "Either do what I say - or get another job." My heart stood still as I gazed up into his deep, dark, dangerous eyes... In a world where women's only role in life is to sit at home and look pretty, Lilly is determined to fight for her freedom. There's only one problem: a powerful man blocking her way.