[3] jangan lupa puasa. apalagi sahur.

Waktu aku bicara 'aku-kamu', kamu menanggapi pakai 'gue-elo' Waktu aku udah terbiasa sama 'gue-elo', kamu malah pakai 'aku-kamu' Dunia bisa berubah sewaktu-waktu, ya? [this story contains only conversation on phone]

"Kau tahu, Bri? Aku sangat rela jika Zayn Malik meniduriku walaupun hanya sekali." "Hati-hati dengan ucapanmu, Maia." Ranking #7 in Fanfiction (15 Juni 2015)

"Gausah ngejauh bisa kali" "Ya gue emang ga bisa ngerasain yang lo rasain, gue gak ngejauh kok, gue cuma lagi asik sama temen aja, udah gausah marah lah Bri" ________________________ 27% fiction - 73% truestory. Copyright©2015 by: poeticbrush

[some of the chapters are private. follow to read the rest] Samantha Truscott. Seorang gadis asal New York yang berusia 19 tahun. Ia memiliki keturunan Inggris, Amerika, dan Asia, maka dari itulah ia memiliki aksen berbicara yang sangat unik. Sekarang ia menetap di London bersama ibu tunggalnya yang bekerja sebagai seorang manajer selebritis. Ia berkuliah di universitas Oxford, memiliki dua sahabat terbaik bernama Callie dan Nico, dan Ia menikmati kehidupannya sebagai gadis biasa dengan begitu bahagia. Namun kehidupan yang bahagia tidak selamanya bahagia. Saat dimana ibunya tiba-tiba membawa One Direction masuk ke dalam runahnya dan mengatakan kalau mereka akan tinggal bersama disana selama 2 minggu. Sam jelas saja terkejut. Bukan 'terkejut' karena ia senang, namun 'terkejut' karena ia tidak menyangka ia akan berada di situasi seperti ini. And FYI, Sam tidak menyukai One Direction. SANGAT tidak menyukai One Direction. Jadi, bisakah kalian membayangkan bagaimana jadinya Sam dan One Direction berada di satu tempat yang sama? All rights reserved 2013 © Amalia Noor Qisty