Nadiana, hampir 30 tahun tapi masih belum menemukan lelaki idamannya. Semakin kesini, cari laki-laki yang lebih tua dan matang darinya semakin sulit. Pilihan semakin sempit. Kalau nggak sudah beristri, sudah siap menikah. Sekalinya ada yang single, biasanya alergi komitmen dan justru memilih perempuan-perempuan muda yang masih ranum. Lewat obrolan-obrolan khas perempuan di waktu makan siang bersama teman-teman kantornya, Nadiana pun memulai proyek pencarian cinta dibantu oleh teman-temannya yang punya 1001 opini yang ajaib. Copyright © fairywoodpaperink 2015

"mengikhlaskan mu untuk orang lain sama saja mengikhlaskan dunia dan hidup yang saya miliki untuk orang lain" air mata ini terjatuh kala aku melihat mu bersama dirinya. "Kini aku belajar mengikhlaskan pergimu bersamanya. perihal rasa sakit, biar aku saja yang urus asalkan kau bahagia, walaupun bahagia mu karena nya, bukan karena aku." Ini cerita tentang dirimu. Tentang sahabat, cinta dan air mata.