nice ?
4 stories
Desiran Angin Laut by Alnira03
Alnira03
  • WpView
    Reads 4,863,578
  • WpVote
    Votes 614,210
  • WpPart
    Parts 36
[Pemenang Wattys Award 2017 kategori Riveting Reads] Apa sih yang dipikirkan orang saat mendengar kata pelaut? Orang yang kerjanya menangkap ikan seperti nelayan? Orang yang bekerja berbulan-bulan di laut dan tak pulang-pulang? Atau orang yang diyakini tidak pernah cukup dengan satu wanita saja?
Air Mata Cinta | END by Shineeminka
Shineeminka
  • WpView
    Reads 5,086,130
  • WpVote
    Votes 150,450
  • WpPart
    Parts 15
The second story of Cinta Dalam Diam | Sebagian isi cerita telah dihapus karena tengah dalam proses penerbitan 🙏 | Andai dosaku dapat terlihat, mungkin bumi dan langit telah penuh oleh dosaku. Setiap petuah aku anggap angin lalu. Setiap amanah aku anggap tidak penting. Masih adakah jalan untuk meraih cinta-Mu? Aku berharap setiap air mata yang perlahan terjatuh membasahi tempatku bersujud adalah bukti cintaku pada-Mu. _________________ Bila engkau mencintai-Nya berharaplah air mata yang terjatuh membasahi pipimu adalah Air mata Cinta untuk Sang Maha Pemilik Kehidupan. ____________________
Hypocrites Love by sweetyeol
sweetyeol
  • WpView
    Reads 10,625,934
  • WpVote
    Votes 683,431
  • WpPart
    Parts 44
SELESAI & LENGKAP | Clarissa adalah gadis berusia 17 tahun yang harus terjebak dalam sebuah insiden di mana membuatnya berurusan dengan seorang Argajati. Di masa SMA-nya yang seharusnya ia gunakan untuk menuntut ilmu agar mampu mencapai cita-citanya, kini malah terhenti karena kenyataan bahwa dirinya hamil. Akankah semua yang terjadi dapat membuat Clarissa bertahan? Mampukah ia merengkuh sosok Jati yang memiliki hitam dalam hidupnya? Dan siapkah mereka berdua menjalani kehidupan yang sesungguhnya?
Revan & Reina by bellawrites
bellawrites
  • WpView
    Reads 8,954,118
  • WpVote
    Votes 168,792
  • WpPart
    Parts 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.