❤❤❤
5 stories
Together, from now on! by apricotpeach
apricotpeach
  • WpView
    Reads 155,013
  • WpVote
    Votes 24,188
  • WpPart
    Parts 31
[A FEW CHAPTER PRIVATED] Siapa sih yang tidak tergila-gila pada Jeon Jeongguk? Wajah tampan bak patung Adonis di Roma, tubuh proporsional yang tegap hasil dari skill atletik selama bertahun-tahun, plus otak encer dengan IQ diatas rata-rata. Tuhan itu adil, sayang. Menurut Kim Yerim yang sudah berpengalaman memendam perasaan sukanya selama dua tahun, Jeon Jeongguk itu punya wajah sedatar jalan tol dan tatapan sedingin es, tapi untuknya pemuda itu sudah sempurna. Senyum pun bisa dihitung jari, tertawa malah nyaris tidak pernah. BTS JEONGGUK - RED VELVET YERI // FANFICTION // storylinexcover by apricotpeach //2018
The Other Meeting by loluji
loluji
  • WpView
    Reads 79,743
  • WpVote
    Votes 753
  • WpPart
    Parts 2
"Jikalau takdir yang mulai bicara, bisik rapal mana lagi yang sanggup menyaingi." *** Hakama Janu, dalam hidupnya yang sudah lebih dari seperempat abad ini, ia kembali dihadapkan pada satu pelajaran yang selama ini tak sekalipun ia sentuh. Akankah ia bertahan dan lulus dalam ujiannya? Sumber gambar: weheartit Shout out to Canva, empowering the world to design!
Pretty Sucks Bianca by Adorasmith
Adorasmith
  • WpView
    Reads 21,236
  • WpVote
    Votes 438
  • WpPart
    Parts 10
"Hi Bii." sapa Fabian yang sedang berkutat dengan alat-alat masaknya di dapur dengan celemek bergambar tokoh kartun berwarna kuning yang sering dipanggil Spongebob. "Oh... Hi..." jawab Bianca yang baru turun dari anak tangga sambil mengucek matanya dan menguapkan mulutnya lebar dengan rambut ala singa yang masih dengan tank top pink dan celana pendek polkadot biru dongkernya dan tidak memakai bra. "Bii. Pakai bra dulu." "Aduh... Aku males banget." ucap Bianca sambil meletakkan kepalanya di atas meja makan. "Bii..." "Iya nanti." Kebiasaan Bianca yang satu ini bikin Fabian serba salah. Gak diliat sayang tapi kalau diliat dosa. Sama kayak bikin contekan waktu ulangan. Hhh akhirnya dia mematikan kompornya lalu pergi ke kamar Bianca dan mengambil bra yang menurutnya cocok untuk Bianca. Pilihannya jatuh pada bra hitam yang memiliki renda kecil di bagian bawahnya. "Nih pakai dulu. Abis itu kita makan." "Kok yang ini? Kan di samping tempat tidur ada." "Aku kan gak tau kalau kamu letakkin branya disitu. Aku ambil aja yang ada di lemari. Pakai dulu nih." Bianca membalikkan tubuhnya membelakangin Fabian yang sedang membagi sarapan mereka lalu dia membuka tank topnya di depan Fabian. "BIANCA! Demi apapun. Aku udah sering bilang ya sama kamu jangan suka buka baju sembarangan kayak gitu." Bianca tidak mendengarkan celotehan Fabian dan masih fokus dengan kegiatannya memasang bra pada tubuhnya lalu memakai kembali tank topnya. "Kamu pagi-pagi udah ribet ya. Aku cuma makai bra bukan maling ayam tetangga. Lagian juga di apartemen ini ada kamu doang. Gak usah di gede-gedein deh." "Tapi... Kan... Bii... Aku cowo..." "Aku tau. Gak usah norak deh."
Beautiful Mistake  by clvrmnbr
clvrmnbr
  • WpView
    Reads 890
  • WpVote
    Votes 28
  • WpPart
    Parts 12
Apa kesalahan paling membahagiakan dalam hidupmu?
Malison by Adorasmith
Adorasmith
  • WpView
    Reads 365,687
  • WpVote
    Votes 9,544
  • WpPart
    Parts 29
If y'all like this story. Please comment and vote. Thank you :) "Aaaaaaaaaaaa..." teriak Saralee (lagi) yang menyadari hal itu. "Diamlah, kau berisik sekali." "Kau memperkosaku?" tanya Saralee. "Apa?" Ben langsung membuka matanya. "Coba kau ulang." "Kau memperkosaku?" "Hahhahahahaha" tawanya pecah seketika. "Kenapa ketawa?" "Kau tidak ingat?" "Ingat apa?" tanyanya dengan wajah bingung. "Kau yang memperkosaku semalam." jelas Ben santai. "Kau tidak ingat?" "APA?!" Saralee terkejut bukan main dengan perkataan Ben. "Tidak mungkin." ucapnya pelan. Nyaris berbisik. "Ben, sentuh aku. Ben, fasterr Ben. Ben ini nikmat." Ben mengikuti suara Saralee yang menggila semalam. "Kenapa kau tidak menghentikanku?" "Sudah. Tapi kau menciumku dengan sangat ganas. Dan memaksaku untuk menyentuhmu. Lagi dan lagi." Saralee hanya meringis mendengar penuturan Ben. "A...aku s-seperti itu semalam?" tanyanya ragu. "Ya, aku yang jadi korbanya disini. Tenang, aku tidak akan meminta pertanggungjawabanmu." jelasnya sambil terkekeh.