Melody tidak ingin terjebak lagi dalam cinta. Patah hati untuk cinta monyet yang dianggap sangat menyakitkan. Dipermalukan di depan umum oleh seseorang yang sangat dia kagumi. Tapi sakit itu seolah hilang dalam sekejap saat dia tanpa sadar jatuh dalam pesona Raindra. Jatuh lagi dan lagi. Mereka dua orang yang memiliki luka dan kesedihan yang sama. Luka akan sebuah pengkhianatan. Kesedihan akibat terabaikan oleh hati yang mereka sayangi. Akankah Melody, gadis yang menutupi kesedihannya dengan keceriaan, mampu merubah hati Raindra yang membeku menjadi mencair, dan penuh warna? Atau Raindra yang memiliki luka akibat pengkhianatan, tanpa sadar membawa Melody masuk terlalu dalam, dan memberikan luka baru untuk Melody? Mereka hanya dua orang yang terjebak dalam kesalahpahaman. Sama-sama berlari. Mengejar dan menghindar. Hingga salah satu merasa lelah dan berhenti, namun disaat yang sama satu hati yang lain sedang menunggu. Hingga Raindra tersadar, bahwa dia terlalu jauh berlari tanpa tahu Melody sudah lama berhenti.

Dia sempurna. Gambaran nyata bentuk mimpi yang selalu hadir di malamku. Aku hanya tidak menduga kami akan sedekat ini. Dulu saat Mayang dan Voni selalu membicarakannya, aku hanya pura-pura tuli dan mengalihkan perhatianku pada sosok lain yang selalu bersamanya. Sosok Aditya kefiansyah--sepupu sekaligus sahabatnya. Mereka hanya tidak tahu aku memendam suatu rasa yang aku pikir hanya kekaguman, yang bertahun-tahun menjadi rasa yang siap membunuhku. Rasa yang sampai sekarang menjadi bumerang untukku. Bahkan meski jarak dan waktu yang sempat memisahkan kami. Aku pikir rasa itu sudah lama hilang namun ternyata bertambah besar seiring waktu yang aku habiskan untuk menjauh darinya. Dia Irham Adi, lelaki yang menjadi poros duniaku. Sosok sempurna yang hanya bisa kukagumi tanpa pernah tersentuh. Dia, Dia-ku... Kak Irhamku....