"Apa jadi beban itu cukup buat bikin lo muak sama gue, Va?" Arya tertawa kecut. "Gue sadar, gue nyusahin kalian berdua, tapi gue mohon buat gue ada untuk kalian berdua."

(Song of this book : Wildflower - Billie Eilish) Sebuah kisah, tentang dia yang terbangun di tubuh yang asing, dunia yang asing, dan.... terasingkan pula. dia tertawa, "Ah! brengsek!" namun air matanya mengalir deras bersamaan dengan tangannya yang mencengkram baju di bagian dadanya. sesak, sakit, rasanya segala rasa sakit di dunia ini ada pada dirinya. . . . . . . . . . 📢 .....Warning!!! ⚠️Cerita ini mengandung unsur kekerasan, pelecehan, kata-kata kasar, dan melukai diri sendiri yang mungkin dapat menimbulkan rasa tidak nyaman untuk sebagian pembaca. Harap bijak dalam membaca cerita ini, dan Perhatikan umur Anda!⚠️

Sabiru Naradiptha tumbuh sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Hidupnya selalu berada di antara kakak yang sempurna dan adik yang membutuhkan perlindungan. Sementara itu, Sabiru hanya menjadi bayang-bayang-tak terlihat dan kadang tak terdengar. ******

"Semua anak yang lahir ke dunia ini boleh bahagia, kan?" Svarga Galantara, anak laki-laki yang tidak bisa memilih untuk terlahir dari rahim ibu mana dan di tubuhnya mengalir darah dari ayah siapa. Ia hanya seorang anak yang tidak tahu menahu tentang permasalahan orang tua di masa sebelum ia dilahirkan. Tentang alasan apa yang mendasari ia tercipta. Tentang apa alasan Sang Maha menghadirkannya di tengah hiruk pikuk dunia yang fana dengan segala beban keluh kesah bersarang pada pundak serta benaknya. Harapan Svarga sangat sederhana. Ia hanya ingin merasakan bahagia yang sebenarnya, bukan bahagia palsu yang terus melindungi sedih agar tak terlihat oleh dunia.

Cahaya yang dulu bersinar di antara tuntutan dan harapan, kini perlahan memudar. Tapi, mungkinkah sisa-sisa cahaya itu masih cukup menuntunnya untuk terus bertahan?

Namanya Ardinata Sanjaya. Putra tunggal dari Mentari Sanjaya dengan lelaki masa lalunya. Sayangnya, kehadiran Ardinata, selalu berbanding lurus dengan luka sang Mama. "Kalau Mama memang sayang sama aku. Tunjukin itu sebagaimana mestinya, Ma. Karena aku nggak bisa membaca pikiran dan hati Mama. Aku juga nggak bisa menerka-nerka, karena aku takut kecewa."

Mahameru dan Alludra itu dua orang yang sama-sama merindukan rumah. Namun, bukan rumah seperti ini yang mereka inginkan untuk pulang.

Karena perselingkuhan sang ayah, Ken dan ibunya terpaksa pergi dari rumah. Ia tidak rela melihat sang ayah membawa perempuan lain dengan anak laki-laki bernama Kyle ke rumah mereka. Selama hidup Ken terus berdoa agar Tuhan membalas semua rasa sakit yang diterima ibunya. Ia rela melakukan apa pun, bahkan menukar nyawanya sendiri agar Tuhan mengabulkan pintanya. Sampai suatu waktu, Ken terbangun di tempat yang tak asing. Itu rumah lamanya, tetapi ini bukan tubuhnya. Sementara Kyle terbangun dalam kondisi bingung. Tidak ada rasa sakit. Ia juga tak merasa sekarat seperti saat sang dokter menjatuhkan vonis bahwa hidupnya hanya tinggal enam bulan. Namun, ia terkejut karena kini dia bukan lagi dirinya.

Blurb: Sejak usianya 15 tahun, Setra membuat setidaknya 1 buah pesawat kertas dalam sehari, yang kemudian ia terbangkan dari atap rumahnya. Pesawat kertas itu berisi kata-kata random yang Setra tulis. Dia tidak peduli dengan ke mana arah pesawat mainan itu terbang dan mendarat. Sampai Bayu, sang kakak menemukannya lalu menyimpannya.