Pertemuan singkat antara Giselle Ratajkofskee dan Mr. Unknown di Milan Fashion Week membuatnya masuk dalam dunia sang pria maskulin. Lelaki itu adalah Maison Valentino Garavani Maximillianzo. Pria anggota klan Maximillianzo yang tersohor akan kekayaannya dan ketampanannya. Demi Tuhan, Giselle tak tahu dia harus merasa ketiban berkah atau sial saat dia masuk dalam kehidupan sang Maison. Bagi Giselle, lelaki tidak perlu tampan dan kaya, karena dia tidak butuh lelaki seperti Michael Ratajkofskee, ayahnya. Tapi, siapa sangka bahwa orangtua mereka sudah menyiapkan rencana untuk menjodohkan mereka berdua? Yang jelas-jelas ditolak mentah-mentah oleh Giselle. Entah apa yang ada dipikiran ibunya untuk menerima tawaran itu. Bagi Valentino, semua wanita itu sama saja. Tak terhitung jumlah wanita yang telah jatuh ke pelukannya tanpa dia harus bergerak sejengkalpun. Penolakan terang-terangan dari gadis bermata hazel itu membuatnya sakit hati. Dia bersumpah akan menaklukan hati gadis pongah itu. Dan tepat saat Valentino membulatkan tekadnya untuk membuat gadis itu jatuh cinta, tanpa dia sadari, dia lupa akan suatu hal. Cinta bukanlah sebuah permainan. Cinta bisa menjadi semanis madu, namun bak racun yang mematikan. "I pick my poison and it's you, nothing can kill me like you do." • • P O I S O N Copyright: MERRY ANNE - 2015

ALDRICH ED STANFORD, sosok pria dengan kepribadian introvert (tertutup), pengalaman masa lalu menjadikan emosinya bagai buku yang tertutup rapat. Suatu ketika Aldrich bertemu dengan Ashley, seorang gadis berjiwa bebas yang mencintai hidup dengan membahagiakan diri sendiri. Ashley meminta tolong kepada Aldrich untuk menampungnya selama tiga bulan di kediaman Stanford dengan imbalan membantu pria itu dalam segala hal termasuk menikmati hidup sesungguhnya, jauh lebih banyak kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Seiring berjalannya waktu. Aldrich terbuai oleh perhatian yang Ashley berikan, sampai Aldrich berani mengungkapkan perasaan yang mulai tumbuh dihatinya. Namun, Aldrich harus menelan pil pahit bahwa gadis yang dia cintai hanya menaruh rasa kasihan terhadapnya. Semua itu karena Ashley telah mengetahui insiden dua puluh tahun lalu terkait kematian ayah, ibu serta kakaknya. Bagaimana kisah cinta Aldrich selanjutnya? Apakah Ashley akan pergi begitu saja membawa hati Aldrich?

Warning! Cerita ini mengandung kata-kata kasar dan beberapa adegan kekerasan. Mohon kebijakan dari pembaca. ** "Kau sedang memikirkan apa sih?" Debora tersenyum canggung menanggapi pertanyaan Steve. "Permintaanku terlalu sulit ya? Kau akan meninggalkanku? Hmm... Kalau begitu aku tinggal membuatmu tidak bisa meninggalkanku, kan?" kata Steve sambil menatap hangat Debora sebelum kembali fokus menyetir lagi. Debora menatap Steve dengan mata sendunya. Rasa bersalah karena telah mengkhianati Steve terasa menghantamnya telak. Sepertinya aku benar-benar mencintai lelaki ini. Bolehkah aku memperjuangkannya?

When Damon Carbone, the rightful heir to the Italian Mafia gets overthrown and betrayed by his own family, he is forced underground. He now lives his life in the shadows as the notorious assassin, Il Mietitore, gaining the skills necessary to take back his throne. He devises a scheme to overthrow his cousin, Don Martino Mendoza, and get the revenge he's been craving for the past five years. But in order to accomplish that, he requires the help of a mysterious Femme Fatale. A Femme Fatale with a hidden past and her own agenda in mind.