"Bukan hanya kamu yang mau kesana kan!?" Tetsuya Hugo berbicara pada Mikami Inori, teman satu kompleksnya Aku mengerti apa maksudnya Inori bersikap kalem seperti itu. Maksudku, sejak kapan orang ini seserius itu? Oh iya, aku tahu karena setelah beberapa minggu aku menuju dunia lain, tak sengaja Inori membaca buku catatanku di atas meja belajar. Beberapa kejadian tak terduga telah membuatku menemukan sebuah pintu. Pintu itu telah berdebu begitu lamanya. Anehnya tidak ada sama sekali retakan. Sebuah pintu dimana ketika kubuka terdapat perkakas ruang tamu begitu banyak berserakan. Bukan, ternyata dugaanku salah. Dengan bodohnya itu hanya sebuah pintu terbuka dimana hutan lebat terlihat sejauh mata memandang. "Oh, betapa bodohnya" Apakah Tetsuya Hugo akan mengajak kawannya, Mikami Inori?