rosyimunawar's Daftar bacaan
3 stories
Transaksi Rasa by AhdaIkrima
Transaksi Rasa
AhdaIkrima
  • Reads 1,933
  • Votes 126
  • Parts 2
Keluarga merupakan rumah tempat kembali, tempat berteduh, dan tempat untuk melepas semua rasa yang ada. Rasa bahagia, gundah, sedih, ceria, dan semua rasa yang ada. Begitu pula dengan Rain yang menjadi keluarga untuk kelima putranya yang memiliki karakter dan kehidupan berbeda. Di saat usinya baru menginjak angka 35 tahun, dia sudah berstatus janda karena suatu alasan tertentu, membesarkan kelima putranya dengan penuh perjuangan. Lantas, ketika kebahagiaan itu hadir dalam hidupnya dengan sosok laki-laki yang ingin melamarnya, menjadikannya seorang istri, takdir seolah mengajaknya bermain kembali. Melalui kelima putranya, para lelaki yang datang untuk meminangnya mendapat ujian berupa tes kelayakan dari kelima putranya, yang sudah berjanji untuk terus menjaga kebahagiaan sang ibu. Siapakah laki-laki yang beruntung mendapatkan Rain dan lolos dari tes kelayakan kelima putranya? Dan bagaimana kehidupan kelima putranya itu sendiri?
Sacrifice and Pain by sweetestcheese
Sacrifice and Pain
sweetestcheese
  • Reads 330,174
  • Votes 44,510
  • Parts 57
Bahagia itu sederhana. Sesederhana saat apa yang kita ingin, kita dapatkan dengan cuma-cuma. Sakit karena luka memang luar biasa, tapi kita harus tetap menahannya, agar kita tahu sampai mana titik kelemahan kita. Sama halnya dengan Shania. Ia juga berusaha menahan seluruh luka, yang ia sembunyikan di balik tawa hanya karena ingin mencairkan dinding pertahanan milik Shawn. Afferoes Shawn Elkan terus-menerus mengabaikan Shania, karena masa lalu yang membuatnya terbelenggu. Saat Tuhan telah memberikan Shania kesempatan, ada saja penghalang yang menghancurkan. Hingga pada suatu masa, ia diberikan dua pilihan, mempertahankan sesuatu yang telah diperjuangkan dengan menahan segala kesakitan, atau melepaskan apa yang berada di genggaman demi membuat orang lain mendapatkan kebahagiaan?
Rumah Tanpa Bapak by DwiSuwiknyo
Rumah Tanpa Bapak
DwiSuwiknyo
  • Reads 141
  • Votes 9
  • Parts 1
Sampai detik ini pun aku masih bingung, sama bingungnya dengan tetanggaku. Mereka bertanya-tanya kepadaku saat aku memberi mereka lima kilo beras tiap bulannya. Aku harus berkeliling dari satu rumah ke rumah lainnya. "Aneh," kata salah seorang dari mereka, "bagaimana bisa kalian memberi kami beras, sedangkan kamu dan ibumu saja masih tinggal di rumah simbahmu. Bapakmu cuma tukang servis jam. Ibumu, dia cuma membantu simbahmu kan?" Aku tersenyum saja. Aku tidak pernah menjawab pertanyaan mereka. Seperti pesan ibu, "Tugasmu hanya mengantar beras ini. Lalu pulang. Tidak usah ngobrol sama mereka. Jangan jawab apa pun pertanyaan mereka. Senyum saja. Paham?" Aku paham. Meski sebenarnya aku ingin sekali menjawab pertanyaan mereka. Sesekali aku ingin menjawab dengan pertanyaan balik, "Menurut kalian, bagaimana cara kami bisa lebih kaya dari kalian?" Biar mereka berpikir sendiri, atau menduga-duga. Terserah saja. Tapi sebenarnya wajar saja kalau mereka bertanya seperti itu. Coba kalian bayangka