[BOOK 1] [COMPLETE] Berawal dari rasa sakit hati karena disakiti mantan pacarnya, Prilly memutuskan untuk pindah dari Jakarta ke rumah neneknya. Dan untuk pertama kalinya dia dibuat penasaran oleh sosok yang melantunkan adzan dengan suara indahnya. "MashaAllah, suaranya merdu sekali." human Prilly. Ali seorang laki-laki anak pak ustadz, dibuat terpesona oleh Prilly. Ingin bertaaruf dengan wanita pujaannya adalah impiannya. Dan kini ia menemukan tambatan hatinya. Namun semua itu sirna karena seorang perempuan yang melakukan tindakan konyol, memintanya untuk mempersunting, dan kesalapahamanpun dimulai. Cover by Pinterest Copyright©2017-All Rights Reserved - - - - - #15 in fiksi remaja

Semua itu berubah. Semua kisah kita dari awal, semua kisah yang kita ukir di sebuah kertas hilang sudah. Entah, terlupakan oleh sendiri nya atau sengaja di lupakan. Tapi, yang pasti, aku hanya ingin kamu mengingat kisah kita. Mengulang kembali sebuah kenangan yang kita lalui sejak kecil dan mengubah nya menjadi kenangan indah sampai akhir hidup kita. Bahkan hingga kini aku tak mengingat semua memori itu. Semua memori indah yang kita ukir bersama. Ini bukan soal nama yang berubah. Bukan soal panggilan yang berubah. Tapi, ini adalah sebuah awal dimana kita kembali mengingat memori indah yang sempat kita ukir bersama. Mengingat semua kenangan yang kita lalui bersama.

Salahkah jika aku terlalu mencintainya?-Steffi Tidak,karena semua ini adalah salahku yang tak pernah melihat cintamu-Iqbaal Amazing cover by @kroma-

Puisi puisi roman picisan

Sudah Terbit | Sebagian Part Sudah Dihapus | Seindah cinta yang dimiliki oleh Ali dan Fatimah. Mereka menyimpan cinta mereka dalam diam, hanya doalah yang menjadi jalan agar rasa itu tetap dapat terjaga kesuciannya. Dapatkah aku mencintaimu seperti Fatimah yang mencintai Ali dalam diam. Atau dapatkah aku seperti Ali yang dapat mejaga kesucian cintanya pada Fatimah, saking sucinya cinta itu hingga setanpun tak tahu akan perasaan cinta yang Ali simpan untuk Fatimah. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan disini, cinta tak pernah meminta untuk dinanti. Seperti Ali, cinta mempersilakan, atau memgambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan dan yang kedua adalah keberanian. ( Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra )