" kadang gue mikir Pak Andra itu sejenis demit yang nggak kasat mata. Dia bisa nongol gitu aja disaat gue pengen kabur dari hadapannya. Kayaknya gue mesti mandi kembang, buat ngilangin sial " -Andara Jelita Wirsandi " andai otak kamu kerjanya secepat mulut kamu, sudah pasti saya nggak perlu capek-capek ngulang hal yang mudah begini. Lebih baik kamu pindahkan saja mulut kamu diotak dan otak kamu dimulut. Siapa tau habis itu kamu pinter? " -Giandra Satya Pramudi

Ada hal-hal yang Sarah ingin ulang kembali didam hidupnya, diantaranya ialah: 1. Tinggal di rumah yang jauh dari Ghian 2. Tidak mengenal Ghian 3. Tidak bersahabat dengan Ghian 4. Tidak mendengar semua hal yang Ghian ceritakan 5. Dan terakhir... Sarah tidak ingin jatuh cinta dengan Ghian.

Mencari Gifty itu mudah. Datangi saja ke kelasnya, toilet, perpustakaan, atau belakang sekolah. Atau temui saja di rumahnya. Mudah, kan? Mencari Vigo yang susah. Di sekolah susah. Di rumahnya apalagi. Jadi, kalau mau mencari Vigo, tanya saja pada Gifty. Mungkin, dia tau? Kenapa harus tanya pada Gifty? Karena..... -- Kalau prarancangan pabrik aja sebegitu susahnya. Apalagi prarancangan hati? Hati orang, siapa yang tahu? Tentu berbeda-beda. Kalau pabrik, masih bisa di analisa dan di hitung dalam tiap kemungkinannya. Hati mana bisa begitu.

Sekuel 'Mochaccino'. [BEBERAPA PART TERHAPUS]

Siapa sih yang nggak pengin cepet lulus kuliah? Semua orang pasti pengin. Termasuk Gema! Tapi, mau gimana lagi? Rasanya susah banget buat ngerjain tugas akhirnya. Untungnya, ada Aksa. Cowok brondong satu ini yang memberikan semangat baru pada Gema. Tapi, siapa sangka kebahagiaan yang baru Gema rasain di hancurin gitu aja waktu tiba-tiba Abi, mantannya yang Gema putusin gara-gara ketahuan selingkuh datang? Siapa sangka juga kalau ternyata Abi ada hubungan yang tidak Gema sangka-sangka dengan Aksa? - - "Gue tau dunia itu sempit. Tapi, gue gak ikhlas kalo sempitnya dunia itu sempit banget. Banget banget banget."- RR. Gema A. Putri

UPLOAD FULL PINDAH KE MANGATOON -- Panggil saja aku Mocha. Saat ini aku sedang mencoba menulis novel per--tidak, sebenarnya bukan pertama, mungkin ke lima atau mungkin tujuh? Aku lupa. Sudahlah, baca saja kalau mau tau cerita novel ini.

UPLOAD FULL PINDAH KE MANGATOON -- Kata sebagian orang tidak ada yang namanya dua sahabat antara laki-laki dan perempuan, yang ada hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan atau perasaan keduanya yang sedang bermetafosis menjadi sesuatu yang berbeda, benarkah?

UPLOAD FULL PINDAH KE MANGATOON -- Aku tidak suka jalan cerita cintaku di samakan oleh fiksi-fiksi romantis atau film-film yang berujung bahagia. Nyatanya dalam kehidupan nyata tidak semua kisah cinta akan berujung bahagia. Kehidupan cintaku tidak seseru yang kalian bayangkan. Benci menjadi Cinta adalah hal lazim yang biasanya mencumbui hati manusia. Tapi bagaimana denganku? Aku juga tidak tahu. Karena aku masih dalam proses menuju ujung dari sebuah cerita. Sedih senangnya akhir dari sebuah cerita adalah hal yang selalu di nantikan, aku pun juga sedang menantikan bagaimana akhir ceritaku.

Roman yang ditulis dengan latar dunia hitam pebisnis dan politik yang dilakukan secara diam-diam dan rahasia. Terdiri dari: FOLDER 1 (DANDELION, MATA MALAIKAT, DAN RAHASIA) = SUDAH TERBIT CUK, CEPET DICARI, UDAH LAMA TERBITNYA LOOOH FOLDER 2 (KERUB, AKAR BERACUN, DAN TEROR) FOLDER 3 (CITRA, BIDAK CATUR, DAN MANTRA) SEBAGIAN FILE DI FOLDER 1 TELAH DIPRIVAT. UNTUK DAPAT MEMBACA, SILAKAN FOLLOW DULU. ABIS BACA DIUNFOLLOW PUN SAYA TIDAK MASALAH. HAPPY READING!

Nadiana, hampir 30 tahun tapi masih belum menemukan lelaki idamannya. Semakin kesini, cari laki-laki yang lebih tua dan matang darinya semakin sulit. Pilihan semakin sempit. Kalau nggak sudah beristri, sudah siap menikah. Sekalinya ada yang single, biasanya alergi komitmen dan justru memilih perempuan-perempuan muda yang masih ranum. Lewat obrolan-obrolan khas perempuan di waktu makan siang bersama teman-teman kantornya, Nadiana pun memulai proyek pencarian cinta dibantu oleh teman-temannya yang punya 1001 opini yang ajaib. Copyright © fairywoodpaperink 2015