Dingin menusuk tulang suhu malam ini sungguh kejam berada di minus 10 derajat celcius, jam menunjukan sudah pukul 23.30, sesekali terdengar lolongan anjing penjaga, dalam kegelapan temaran lampu jalan yang mulai dimakan usia, langkah kaki terus berjalan menuntaskan segala asa yang ada. Hari dan malam itu, rutinitas seperti biasa dilakukan karena tugas dan kewajiban adalah ikrar sebagai abdi negara. Dengan daya dan upaya, tugas harus selesai dalam hitungan menit di gelap dan dinginnya malam itu. Peluh dan Penat terasa dibadan , ditemani secangkir teh tubruk khas indonesia, pikiran melayang menembus batas mata memandang jendela kayu asli korea dengan cat yang mulai mengelupas dimakan cuaca, sejauh mata memandang di ketinggian yang terlihat hanya gelap dan sedikit cahaya lampu jalan yang redup malu membisu tanpa protes, seperti hari-hari sebelumnya dan jauh sebelumnya aktifitas ini sangat dinikmati dengan segenap perasaan yang tulus dan ikhlas mengharap ridho Illahi, agar semua pekerjaan yang telah, akan dan kelak adalah ibadah yang akan dipertanggungjawaban di hadapan-NYA. Ditengah keasyikan dalam menuntaskan pekerjaan, terasa kelopak mata mulai menggayup manja, pukul 03.30, pikiran dan upaya sudah dilakukan untuk negeri tercinta, INDONESIA, jayalah selalu, aammiin ya robbal alamin