GENRE : GENERAL FICTION [Story 7] "Lu tau gak? Kalo lu natap mata Si Kunti, itu artinya lu dalam masalah besar!" "Kenapa?" "Bahaya coy! Itu pertanda tidak baik!" "Hah? " "Lu tau mitos kutukan Si Kunti kan ?" Gila kali ya? Hari gini masih percaya sama mitos picisan gitu? " Kalo lu natap mata dia, lu bakal jadi perjaka tua!" Katanya nih ya katanya, siapapun cowok yang natap mata si kunti alias cewek berambut panjang berpakaian serba putih yang terkenal punya aura suram di kampus, maka dipastikan dia terkena kutukan.

Eleanor "Elle" is fun and outgoing. She's a talented young girl full of dreams and life...which makes her the exact opposite of what her stuck-up snobby family wants her to be. Although Elle's been "disowned" for leaving behind the Mercer family name and fortune to pursue her dreams in Florence, Italy, her older sister decides to invite her to her wedding. Reluctantly, Elle agrees to be the M.O.H (Maid of Honor) and travels back to the States three weeks before the wedding. What Elle finds there shocks her and takes her on a whirlwind adventure; the groom and future husband of the ever perfect Simone Mercer is an old flame of hers that's best left extinguished. Will this trip serve as a means of closure for both, or will Elle end up Stealing the Groom? *The Wedding Party Series Book I*

Geanno Adhiyaksa, nama yang sering membuat Tria sakit kepala. Sudah lima tahun Tria menemani Gean, bukan sebagai seorang pasangan. Tria adalah Sekretaris andalan Gean, yang mengetahui setiap detail apa yang dibutuhkan Gean. Ketika Tria menyadari bahwa selama lima tahun kebelakang hanya tentang bagaimana membuat Gean merasa nyaman tanpa mempedulikan kehidupan dirinya, maka Tria memutuskan untuk memikirkan hidupnya. Salah satunya mencari pasangan hidup, namun ia lupa jika Gean akan selalu merusak rencananya. Our Boss! ©SiKei 4-November-2018

Impian. Kata sederhana. Namun bisa jadi perjuangan mencapainya bakalan mbulet luar biasa. Hal-hal yang tidak diprediksikan bisa jadi hadir untuk memberi semangat, membelokkan atau justru membunuh impian itu sendiri. Impian Ajeng sebenarnya sederhana, lulus kuliah dan bikin kafe kopi. Karena baginya kopi sudah mendarah daging. Menurut dia, lebih baik nggak punya pacar daripada hidup tanpa kopi. Waah ... ngaco banget kan dia? Coba aja kesambet panahnya cupid, kira-kira masih sanggup nggak dia bertahan dengan segala impiannya. Atau justru menemukan impian baru Happy reading ♡♡♡