OliefLave
Prolog
Banyak wanita yang memimpikan terlahir sebagai seorang putri dari kalangan atas, sebagai putri bangsawan, putri konglomerat atau yang lebih lagi seorang putri raja. Tidak untukku jika itu berarti harus kehilangan pria yang kucintai yang membuatku mengalami penderitaan jiwa selama bertahun-tahun. Belum lagi dengan perasaan bersalah yang selalu menghantui, menjadi penyebab kematiannya. Sungguh itu nyaris membuat jiwaku mati.
Pertemuan kami mungkin kesalahan. Apakah jika aku tak pernah bertemu dengannya, dia masih hidup bersama petualangannya? Mungkin jika kami tidak jatuh cinta, maka dia tidak akan pernah tinggal dan mati di sini, di pelukanku. Sungguh tatapan terakhirnya itu selalu menghantui, kata-kata terakhirnya, juga senja itu.
Aku tahu aku bangkit pada akhirnya, menjadi pemberontak dan diri yang lain dibalik sosok yang lain. Bermodalkan keahlianku, berhasil menebarkan teror ketakutan mereka. Berusaha mengembalikan hak orang-orang sepertimu. Walau itu juga sungguh ceroboh karena tidak terlalu peduli dengan nyawaku sendiri. Apalah artinya nyawaku dibanding nyawa mereka?
Awalnya ku pikir kau takkan pernah terganti dan akan menjadi satu-satunya pria yang ku cintai, ternyata kebaikan membuahkan kebaikan. Tidak mudah karena kami sseungguhnya bagai musuh yang berkejaran. Bukan kisah cinta yang mudah lagi, dan perlu saling menyakiti dulu sebelum kami menyadari perasaan masing-masing. Pada akhirnya juga kami memiliki satu misi yang sama, satu harapan sama yang bersama kita perjuangkan. Cinta kami tidaklah egois, cinta kami adalah perjuangan untuk hidup yang lebih baik dimana keadilan perlu ditegakkan.