dewiayuajeng
"Oppa sering melakukan ini?"
"Ya. Aku suka melakukan ini setiap aku sedih. Aku hanya berharap semoga dia membaca surat ini." ucap Oppa.
"Apa mungkin dia membacanya Oppa?"
"Mana aku tau, ya aku hanya berharap saja."
"Aku juga mau Oppa.. Tapi.. Ah, itu dia botol nya."
Segera aku mengambil botol tersebut dan setelah itu mengambil kertas untuk menuliskan harapanku dikertas itu.
"Sudaaah.." ucapku senang dan kembali berdiri menghadap lautan.
"Aku harap ini akan terjadi di kemudian hari."
Setelah itu aku melempar jauh-jauh kertas yang sudah ada di dalam botol tersebut.
"Kau berharap apa?" tanya Oppa kepadaku.
"Itu rahasiaku dong. Nanti juga Oppa tau sendiri." jawabku dan dibalas dengan senyuman diwajahnya.
Eh, Kenapa dengan senyumannya? Senyuman yang seakan dibuatnya. Ya, seperti orang yang terpaksa harus senyum. Senyuman yang pernah ditujukannya kepadaku dulu.
BRUUK.
Refleks, aku segera menangkap Oppa yang sudah jatuh di atas pasir putih. Kenapa ini harus terulang lagi?
_ _