Takdir punya cara unik untuk mempertemukan kami. I met him when I was at my weakest. The ugly past that haunt me, he saw it all. Dan anehnya dia tidak memandangku seperti orang kebanyakan. He just saw me not judged. Satu hal yang jarang aku temukan dari orang lain yang berbagi udara di bumi ini. Itu yang membuatnya berbeda. Oh tidak, dia tidak sempurna. Ketika pertama bertemu, aku juga bisa melihat dari matanya bahwa ia memendam luka sama seperti diriku. But there was still life left in his eyes, unlike me.

This story had been posted on my blog as one of my fanfiction stories. I just changed the cast. Read original version here https://shillacsw.wordpress.com/2013/05/12/we-deal-scenario/

"Ya, kita terjebak dalam peran kita sebagai supporting role dalam drama percintaan mereka." "Hm. Supporting role, and here we are watching their happy ending" "Yeah. And here we are, the one getting hurt with their ending remind unknown." -Peran utama atau peran pembantu bergantung dari sudut pandang mana kau menilainya. Karena terkadang kita hanyalah peran pembantu atau bahkan tak berperan sama sekali dalam drama kehidupan orang lain. Begitu pula sebaliknya-