skylight_1906's Reading List
2 stories
My Healing Journey by skylight_1906
skylight_1906
  • WpView
    Reads 27
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 8
Pernah ada masa di mana Arunika mencintai seseorang lebih dari ia mencintai dirinya sendiri. Ia rela hancur asal orang itu tetap utuh. Ia rela menangis sepanjang malam asal seseorang yang ia cintai bisa tetap tertawa. Bahkan ketika hatinya sudah remuk, langkahnya tetap dipaksakan maju-semata demi mempertahankan sesuatu yang perlahan mengikis dirinya. Ini bukan sekadar kisah cinta yang patah, melainkan tentang seseorang yang pernah kehilangan dirinya sendiri demi mencintai orang lain terlalu dalam. Arunika Sandyakala Indurasmi-bukan hanya nama yang puitis, tetapi juga jiwa yang menyimpan begitu banyak luka. Ditinggalkan saat masih menggenggam harapan, dikhianati di tengah ketulusan, dan dipaksa tumbuh di antara badai yang tak pernah ia minta. Namun, ia tak menyerah. Dalam sesaknya dada dan beratnya langkah, Arunika menemukan satu hal yang menyelamatkannya: menulis. Lewat kata-kata, ia mulai merawat luka-luka yang selama ini dipendam dalam diam. Ia memulai perjalanan penyembuhan dengan membuka buku harian lama, membaca ulang potongan-potongan surat yang tak pernah ia kirimkan-sebuah arsip luka yang akhirnya berani ia sentuh kembali. Dalam proses itu, Arunika tidak hanya menghadapi kenangan yang menyakitkan, tetapi juga bertemu dengan versi dirinya yang telah lama ia abaikan. Ia bertemu dengan dirinya yang rapuh, yang marah, yang pernah ingin menyerah. Namun dari reruntuhan itu, perlahan ia juga menemukan kekuatan baru-versi dirinya yang penuh kelembutan, yang lebih berani, yang masih menyimpan secercah harapan. "Arunika Sandyakala Indurasmi" adalah kisah tentang mencintai, kehilangan, patah, dan tumbuh kembali. Sebuah refleksi dari banyak hati yang pernah tersesat dalam cinta, namun akhirnya menemukan jalan pulang ke dalam diri sendiri.
KUAT ITU BUKAN TANPA LUKA by skylight_1906
skylight_1906
  • WpView
    Reads 15
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 4
Ada anak pertama yang tumbuh dengan banyak harapan diletakkan dipundaknya. Ia belajar sejak kecil untuk selalu " bisa" lebih dulu. Untuk tahu lebih dulu. Untuk dewasa lebih cepat. Ia harus kuat, ia harus mengerti, ia harus menjadi contoh. Tak banyak orang tau, bahwa dibalik kuatnya, ada luka yang ia simpan diam - diam. ia sering kali takut gagal. Takut mengecewakan ayah dan ibunya. Ia yang ingin menjadi panutan yang baik bagi adik - adiknya. Tapi disaat yang sama ia juga punya ketakutan yang tidak pernah ia ucapkan. Tentang hidup yang berat. Tentang mimpi yang masih terasa jauh. Ia jarang menangis di depan orang lain. Bukan karenta tak ingin, tapi mungkin karena merasa tidak boleh. Sebab sebagai anak pertama, ia harus terlihat baik - baik saja... meski didalam berantakan. Ia hanya ingin didengar, dipeluk, dimengerti..... tanpa harus menjelaskan semuanya. Karen kenyataannya, kuat itu bukan tanpa luka. dan luka itu bukan tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa seseorang tetap bertahan meski dunia tak selalu memeluknya. Untuk anak pertama. Tulisan ini adalah pelukan dalam bentuk kata. Kamu tidak sendiri. Kamu tidak salah merasa lelah. dan kamu tetap berharga meski belum " menjadi apa - apa " menurut dunia. Mungkin dunia tidak selalu berpihak. Tapi kamu layak dicintai...... tanpa syarat.