"Bedebah gila. Lepaskan a- AKKH!" Tangan Jisung yang sedang mengusap pipi Agatha ditengah teriakkannya kini beralih menjambaknya tanpa ragu penuh tenaga "Bedebah gila? Jika bukan karenamu aku tidak akan segila ini brengsek" gertaknya pelan namun tatapannya sayu. "Kau mengambil Chenle ku dan membunuhnya, kalau saja kau membiarkannya hidup, aku akan merelakannya untukmu" Agatha meronta kesakitan berusaha melepaskan jambakan kuat Jisung, "Kau bahkan tidak tahu kebenarannya, dia menghamiliku dan memaksaku meminum pil aborsi. Saat aku bangun, ia sudah mati bergelimang darah disampingku bersama janin yang mengalir hancur" Mendengar kebenaran yang lirih dari Agatha, perlahan Jisung melepaskan jambakannya, dan PLAKK menamparnya dengan sekuat tenaga. "Kenapa kau tidak mencegahnya? Dan dari mana datangnya 4 tusukan pisau diperutnya?" "Itu.." Agatha berusaha menjawab pertanyaan Jisung dengan gemetar menahan tangis, namun ia kehilangan tenaga untuk membuka mulutnya. Tubuhnya semakin lemah karena telah kehilangan banyak darah. Jisung yang tahu dia akan pingsan, dengan sigap mendekap dan membawanya ke rumahnya. "Sial" [17+] Mengandung adegan kekerasan dan berdarah. Silakan tinggalkan cerita ini apabila merasa tidak nyaman.

[COMPLETED]✔ "Stay with me forever please?" ⚠Warning⚠ ⚠⚠⚠Bahasa Receh Tak Sesuai EYD⚠⚠⚠ ©renjunisa Start ; November 2017 Finish ; June 2018

"I know, I won't never gonna be her" " you can will not" [Revisi setelah tamat, i luv ya]

Entah kenapa ngereceh; gue sebelum nya gak seindah ini. ⓒ₍₂₀₁₇₎ -☓ɴᴏɴ ʙᴀᴋᴜ☓ ☡ʜᴀʀᴅ ᴡᴏʀᴅs☡ ↺ʙᴀᴘᴇʀᴀʀᴇᴀ↻-

⚠Warning⚠ Bisa menyebabkan nyeri mata, gangguan telinga, sakit perut, ganguan jiwa, gerah hati dan sebagainya. Ciee... Bacanya serius banget. Canda kali. Ini short story, tentang kegesrekan, kesablengan member enciteh (g semua member sih), typo NCT. Kehidupan dimana mereka menjadi orang yang biasa saja, diluar kata terkenal. Dimulailah cerita antara si anu dengan anu lainnya yang merebutkan cinta yang sama. Dan si inu dengan inu lainnya yang harus menjadi satu keluarga bobrok. Lalu si unu dengan unu yang lainnya, yang harus berteman dan bersahabat. Pokoknya, baca aja lah... Susah jelasinnya. Penasaran? Kalo lagi mood saiyah usahain bakalan ada bumbu romantisnya, tapi ini lebih ke komedi yah. Selamat membaca ©copyright 10_08_18 End 31_12_18 Story by @KUMEKA-CHAN Salam dari istri enciteh, typo NCT. Untuk kalian semua para rumput zen. NCTZEN

❝Engkaulah, Bidadari Surgaku.❜❜ [ Bidadari Surgaku finished ✓ ] #WATTYS2019 (hanya Bidadari Surgaku) * * * Sequel Bidadari Surgaku; Satu Papa Seribu Luka - H. Renjun. ❝Punggung itu penuh darah dan belati. Benar kata orang-orang, Satu Papa Seribu Luka.❜❜ sтαят : 14 mɑrch 2019. ᴇɴᴅ : 04 ᴊᴜɴᴇ 2019. ρυвℓisн : 25 ʍαy 2019. sтαят (2). : 21 July 2019. #9 in Alim ⓙⓐⓔⓜⓘⓝⓞⓛⓞⓖⓗⓨ

i like your voice. hehehehehe alay anjer ©2018, renjunot

[WAR?] Tempat Lawak Klub NCT DREAM Boyband dri korsel yg baru netas masih unyu2 lah pokoknya. Klo lo gk tau brarti lu kudet :V #1st in SMTOWN (17/24 oct 2018) #20 IN fiksi penggemar #50 IN fiksi penggemar #69 IN fiksi penggemar #70 IN fiksi penggemar #131 IN fiksi penggemar #267 IN fiksi penggemar #363 IN fiksi penggemar

{ Diterbitkan } Siapa sangka Adlan si Penguasa Sekolah akhirnya jatuh cinta kepada Flora, gadis nerd yang dulu pernah ditolak olehnya. Bersama Flora, Adlan bisa merasakan dadanya berdebar bahagia. Juga sakit saat menahan rindu yang tak tertahankan. Namun, manisnya membina hubungan dengan Flora tak bertahan lama di kehidupan Adlan. Flora menghilang tanpa kabar. Gadis itu lenyap seakan ditelan bumi dan Adlan seolah kehilangan porosnya. Dalam masa pencarian itulah Adlan menyadari bahwa ada seorang gadis yang peduli kepadanya, yaitu Eva. Eva-lah yang membantu Adlan bertahan di masa sulitnya, serta menghadapi teror-teror yang belakangan menimpa hidupnya. Hingga kemudian, Adlan memutuskan untuk melupakan Flora. Tapi, bagaimana jika tiba-tiba Flora datang, dan membawa kejutan besar yang tidak disangka-sangka sebelumnya?

"Kita hanya ingin bahagia, kenapa kita menyakiti satu sama lain?" - Adlina Alexis Legnard "it's just too late...." - Mark Logan Bart Catatan sebelum membaca : Tanda baca masih berantakan