Sebuah pertemuan yang berakhir dengan pernikahan. sama-sama saling menguntungkan. "menikahlah denganku dan berikan aku seorang pewaris. setelah itu kita bercerai dan aku berjanji, kau akan hidup selayaknya tuan Putri tanpa harus kerja banting tulang" -Reza Albert- bayang-bayang hidup yang sulit dan perih akhirnya membuat gadis di hadapannya mengangguk mantap. "baiklah" -Anna Yura- dan masalah pun di mulai- Ini karya saya, biar jelek2 juga hasil pikir otak sendiri. Jadi DILARANG UNTUK MENCOPLAS DLL CERITA INI !!!! Selamat membaca, salam hangat ❤

Sudah hadir di toko buku kesayangan Anda, bukan toko bangunan Buruan miliki versi cetak Stilettale sebelum ga ada di toko lagi!!!

Satu persatu sampai akhirnya tiba giliranmu.. -from telescream [Kumpulan creepy story dari komunitas cp saya yang ada di facebook.]

First cover by Sepni S Original illustration by @didikantarikso Written by zeamora, Desember'15 Sepuluh tahun yang lalu ayah Haluna, Herman; seorang Interpol kepolisian, terbunuh di depan kedua mata kepalanya. Dibalik kematian ayahnya tersebut terdapat campur tangan rekan sang ayah, Reza iskandar, yang saat ini menjabat sebagai kepala kepolisian. Sepuluh tahun berlalu, Billa (Haluna) kembali ke Indonesia melaksanakan misi dari Black Mask (organisasi mata-mata internasional) untuk mendapatkan dokumen rahasia dengan cara mendekati cucu mendiang Profesor Ilyas yang bernama Herrys Pramu Ilyas. Disamping menjalankan misi, Billa berniat membalas dendam dan mencari bukti kejahatan Reza Iskandar dengan menjadi pelayan di kediaman Iskandar, hingga Billa bertemu dengan Kevinardian Iskandar yang mengalami kelumpuhan sementara akibat kecelakaan setahun yang lalu. Disaat mendekati Herrys, Billa dipertemukan kembali dengan Joyee Rahardian seseorang dari masa lalunya yang menjadi ancaman bagi identitas Billa. Sampai suatu ketika Billa menemukan adanya benang merah antara kematian ayahnya dengan dokumen yang ia cari. Disaat itu Billa di hadapkan dengan ide gila Kim (hacker) untuk menikahi Kevinardian Iskandar. update: minggu

[Islamic Teen Fiction] *** Sara Haddan bertemu Sameed pada suatu musim panas tiga tahun sebelum mereka resmi menjadi saudara tiri. Sejak pertama bertemu Sameed, Sara selalu mengaguminya dan membayangkan bagaimana rasanya mengenal Sameed lebih jauh. Ketika Sara tahu Sameed akan menjadi saudara tirinya, ia merasa Allah telah mengabulkan doanya untuk dipertemukan kembali. Tapi ia tidak tahu apakah ia harus kegirangan, atau malah sebaliknya. Sara dan Sameed secara hukum Islam bukanlah mahram, tapi sayangnya mereka terjebak dalam status 'adik-dan-kakak-tiri.' Mereka pun tinggal satu rumah. Semakin Sara mengenal Sameed, ia harus menentukan perasaannya pada Sameed. Tapi apapun perasaan itu, ia harus tetap mengenyahkan rasa lebih dari sekedar saudara. Karena ia tahu, menyukai Sameed memang bukanlah ide yang bagus. Dan, tidak akan mudah.