Teruntuk Kamu
Pesan darimu yang aku balas menjadi satu jawaban tanpa akhir.
Perkenalkan, aku puisi Aku hanya rasa Yang menjelma dalam kata Perlahan melilit tanpa rupa Hingga akhirnya turun ke hati Setidaknya biarkan aku memanggil namamu Tanpa perlu menyebut namamu Merengkumu lewat sajak-sajakku Sekali atau dua kali Lagi dan lagi Sial! Aku tak bisa berhenti
Pada setiap kepingan rasa yang tersisa, Dalam keadaan baik-baik saja; atau Menderita Akan aku rakit menjadi sebuah kata, yang mungkin saja berantakkan, persis perasaanku yang berserakkan. By Leo, Leonyie.
Highest Rank: #1 in Poetry Aku tidak tahu, ini adalah sekumpulan puisi, atau cerita singkat, atau hanya satu--dua kata yang tersirat dari otakku, aku tumpahkan disini. ya, terimakasih, kamu, yang sudah membaca karangan ku.
[TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI TOKO BUKU] Teruntuk pembaca, ini hanyalah sekedar tulisan tak bermakna, tidak perlu dibaca sampai tuntas, ini hanyalah sekedar tulisan tak berarti, jangan terlalu dianggap serius, ini hanyalah serentetan kalimat yang tidak pernah kuucapkan. recently: #1 in poetry (11th May 2017)
Ketika semua perkataanku tak sempat terucap karena sudah dilahap oleh waktu, kini semua kataku tertahan di ujung lidah. #2 recently: #8 in poetry (3rd July 2017) copyright 2015 © rdnanggiap