yaominse's Reading List
3 stories
Sabaku Siblings by akanoyuki
akanoyuki
  • WpView
    Reads 847
  • WpVote
    Votes 82
  • WpPart
    Parts 1
~Cerpen ini ditulis untuk event TDF Generation~ Terjebak di antara dua orang yang menyeramkan memang sulit. Aku harus menjadi sosok yang kuat supaya tidak kalah oleh mereka. Namun, saat aku menjadi lebih kuat, mereka pun ikut tumbuh bersamaku. Mau bagaimana lagi, kita kan saudara. Aku terlahir sebagai anak tengah. Diciptakan untuk mengisi kehidupan kakak dan adikku yang begitu lurus. oh, ayolah, kita harus bersenang-senang dengan cara kita bukan? Maka aku kan membuat kalian tertawa bersama. Namaku Sabaku no Kankuro dan aku putra kedua keluarga Sabaku. //Kisah tiga saudara Kazekage dari sudut pandang Kankuro// Disclaimer©Masashi Kishimoto
WALL by loliani
loliani
  • WpView
    Reads 178
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 2
" Sebuah dinding kokoh terbangun di antara kita. sekuat apapun melawan, dinding itu tidak akan bisa runtuh. jika dinding itu runtuhpun akan melukai salah satu di antara kita. memang seharusnya, dari awal aku tidak membuat kisah diantara kita dan hanya menunggu takdir menjawab semuanya. " hanya kisah sederhana diantara orang yang saling menyukai. namun rupanya sebuah dinding kokoh membuat kisah cinta itu menjadi tidak sederhana. mereka hanya bisa menunggu sampai dinding itu merendah dan kelamaan menghilang. mereka melewati berbagai kesulitan dan peristiwa di saat penantian hilangnya dinding itu. mulai dari persahabatan, cinta segitiga dengan seseorang yang abu abu, dan masalah dikeluarga sekalipun. ini bukan suatu kebetulan. ini adalah takdir sekelompok anak manusia.
10H by FunnyKazu1
FunnyKazu1
  • WpView
    Reads 48
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 1
Dari dulu...dia sendiri,pergi keluar membunuh mereka. Ini bukan cerita tidak fiksi,kawan...dan belum tentu aku kawan kalian. Untuk itu,duduk dan ingatkan yang lain.Bahwa kisah ini sudah dimulai,lagi. Beritanya legal,tapi tidak seperti pelangi mereka. Isinya hebat,tapi lebih dari perjalanan roda yang terus berputar. Rindu sampai mati,tanpa dedikasi,seperti peti. Aku punya isyarat,tolong jangan panggil dia kesini. Jangan buka pintu pada ketukan kelima,karena dia tidak punya tangan. Jangan tertawa atas perilakunya,sayangnya dia tidak memiliki kedua telinga. Jangan takut,dia tidak punya kepala untuk berpikir. beri dia peluang lagi untuk bekerja,walaupun wajahnya tidak ada. Jangan paksa aku untuk menulis ini,Felicia. Karena bukan aku yang mulai menulis ini.