sejak kecil, kita terbiasa diajari untuk berlomba. ngeyel siapa yang paling benar antara kakak-adik. hingga mengedepankan keinginan sendiri. tumbuh besar, kompetisi makin menjadi. apalagi, untuk lingkaran tahta dan harta. semua orang mati-matian supaya cepat dapat kerja, sebagai step pertama bagi yang tak punya harta. memangnya, setelah dapat kerja, lalu apa? selesaikah masalahnya? @Aku-UMI, 2019.

komitmen itu penting. gue ngak tahu juga. tapi, apa komitmen itu harus berada dalam sebuah ikatan resmi? semacam pacaran? pernikahan? like, seriously? yang pacaran bisa putus dengan gampang ketika merasa bosan, tertekan, atau sesimpel nemu yang dianggap lebih. begitupun pernikahan. yang katanya sakral, nyatanya gampang aja orang-orang mempermainkannya. oh, buddy, gue nggak tahu ini bakal berubah atau enggak, tapi untuk sekarang, gue nggak mau terikat. bikin pusing.