[PROSES PENERBITAN] Menurut anak IPA, anak IPS itu terlalu bodoh. Hanya bisa mengandalkan kenakalan, berbeda dengan anak IPA yang membanggakan prestasi yang diperoleh. Dan menurut anak IPS, anak IPA terlalu sombong. Selalu saja memamerkan kepintaran. Begitulah IPA dan IPS, antonim. Dalam artian, perlawanan kata. Jika aku bodoh berarti kamu pintar. Kamu pintar berarti aku bodoh. Aku bodoh, bukan berarti tidak bisa mendapatkan hatimu yang pintar. Gerald Immanuel, seorang siswa badboy duduk di kelas IPS yang berusaha untuk mendapatkan hati seorang cewek yang dia suka. Kisah kasih di SMA Lazuard antara anak Ipa dan Ips. Apakah mereka bisa bersatu? Jika keduanya bersatu, apa yang terjadi? Hak Cipta Terlindungi @2017 oleh MaoDy

Selama ini, aku bertahan karena aku percaya. Tapi, apa jadinya jika aku sendiri mulai ragu? Aku percaya kamu akan menepati janjimu. Tapi, sampai kapan kamu bisa bertahan? Dan apakah janjimu juga bisa bertahan? Akan ada saatnya dimana aku bertanya-tanya, pergi kemana semua mimpiku? Tiba-tiba aku merasa ditinggal, dicampakkan. Aku pun hanya bisa diam, dan bukan pula saatnya aku mencari. Aku hanya lebih baik untuk tidak bertahan. Kapan saatnya bertahan dan menyerah, adalah sama membingungkannya dengan penyesalan dan penerimaan.

Datang lalu Pergi. Akan selalu ada saatnya seseorang Datang lalu dia Pergi. Seolah terhempas oleh hembusan angin. Lalu dia datang lagi, juga karena angin itu. Angin yang membawanya datang kembali. Tapi Cinta? Tidak. Dari awal dia tidak membawa cinta. Melainkan seseorang yang lain yang membawa cinta tulus itu. Dan mereka dipertemukan sebagai seorang sahabat. Seolah mengerti, Takdir membawanya semakin mendekat.

"Aku pasti akan menemukanmu," "Apa yang akan kamu lakukan jika menemukanku?" by winterinnight. 2015