[BOOK 2] Seperti kanvasku, kamu dingin dan datar. Seperti kanvasku, kamu kosong, tak ada noda, tak ada warna. Dan seperti pada kanvasku, aku mencoba memberi sentuhan di sana. Menorehkan biru juga jingga, serta merah menyala. Agar kau tau, hidup tak hanya tentang putih saja. Tapi, tak seperti kanvasku yang diam dan menerima. Kamu membentengi dirimu dengan dinding kelam kenangan yang belum kamu lupakan. Dan aku sadar, kamu adalah Langit, bukan kanvas milik Mega. ••• July, 2017 Anindya Frista Cover by hastapena

Park Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjadi liar. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa kekasih tercinta meninggalkannya untuk selama-lamanya. Wanita yang ia cintai, wanita yang menjadi separuh nyawa bagi Jimin itu ternyata mati bunuh diri karena mengetahui perjodohannya dengan Kim Minji. Tentu Jimin tidak semudah itu menerima Kim Minji- gadis asing yang merenggut nyawa Eunhye. Dengan niat balas dendam, Jimin merencanakan hal-hal yang akan membuat hidup Minji menderita. Bahkan Jimin mengharapkan Kim Minji harus menyusul jiwa sang kekasih di alam baka- Jimin akan membuat Minji menderita sampai mati. Ya benar Kim Minji harus mati.