Arumeria
Orang bilang hujan menelan air mata. Kita aman menangis selama itu di bawah hujan. Tapi kenapa dia selalu tau kalau aku menangis? Aku membenci semua orang. Mama, papa, Adinda, tapi aku tidak pernah bisa membenci dia. Seperti aku tidak bisa membenci hujan yang tidak pernah sukses menyembunyikan tangisku darinya.
-Adinta Putri Prasetya-
Dia selalu terlihat kuat. Semua orang pasti beranggapan begitu. Sifat keras kepalanya, tatapan penuh amarah dan nggak bersahabatnya, serta sikap kasarnya sangat berhasil meyakinkan orang lain bahwa dia bukan gadis lemah. Tapi gue bukan orang yang gampang ditipu, terutama oleh dia. Gue tau betapa rapuhnya dia. Bahkan bisa hancur hanya karena hembusan angin. Jangan dikira gue kasihan. Gue sama sekali nggak peduli, awalnya. Ya! Awalnya, sampai akhirnya entah sejak kapan tapi dia berhasil menyusupkan diri dia dari tempurung kepala gue dan menguasai setiap inci otak gue. Dan sama seperti kepala gue, dia masuk entah dari mana dan mengambil alih setiap jengkal hati gue. Seperti kafein pada kopi yang buat gue hampa kalau nggak gue minum di pagi hari, dia mampu membuat gue hampa jika melewati satu hari tanpa mendengar omelannya atau minimal melihatnya. Gue pasti sudah gila. Ya, gue yakin gue sudah gila.
-Dian Anggara Hutomo-