Arumeria's Reading List
6 stories
Terimakasih, Mas! by Arumeria
Arumeria
  • WpView
    Reads 177
  • WpVote
    Votes 12
  • WpPart
    Parts 1
Aku masih terpekur di depan pintu. menatap nanar pada sosok yang berdiri di hadapan ku. Kenapa dia seperti ini? Apa yang terjadi? Pertanyaan yang berjejalan di benak ku tidak ada satupun yang keluar dari mulut ku. Ku genggam erat pegangan pintu guna menahan gemetarku. Ya Allah. Sudah, Cukup.
What Life Is? by Arumeria
Arumeria
  • WpView
    Reads 68
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
Khaira 24 tahun, single dari lahir dan bangga akan itu. Mencintai pekerjaannya dan selalu bersyukur atas segala yang ia punya. Mempunyai kecenderungan membenci hal yang menyalahi agama. Patra 30 tahun, single karena tidak mau punya status meski banyak wanita wara-wiri di hidupnya. Berdarah portugis - manado. Wajah tampan, karir melejit, membuat dia bisa mendapatkan apapun atau siapapun yang dia mau. Lalu bagaimana jika dua anak manusia ini bersinggungan di suatu jalan takdir kehidupan? Apa hidup itu sebenarnya? Dan kemana tujuannya?
I Love Your Rain by Arumeria
Arumeria
  • WpView
    Reads 277
  • WpVote
    Votes 10
  • WpPart
    Parts 7
Orang bilang hujan menelan air mata. Kita aman menangis selama itu di bawah hujan. Tapi kenapa dia selalu tau kalau aku menangis? Aku membenci semua orang. Mama, papa, Adinda, tapi aku tidak pernah bisa membenci dia. Seperti aku tidak bisa membenci hujan yang tidak pernah sukses menyembunyikan tangisku darinya. -Adinta Putri Prasetya- Dia selalu terlihat kuat. Semua orang pasti beranggapan begitu. Sifat keras kepalanya, tatapan penuh amarah dan nggak bersahabatnya, serta sikap kasarnya sangat berhasil meyakinkan orang lain bahwa dia bukan gadis lemah. Tapi gue bukan orang yang gampang ditipu, terutama oleh dia. Gue tau betapa rapuhnya dia. Bahkan bisa hancur hanya karena hembusan angin. Jangan dikira gue kasihan. Gue sama sekali nggak peduli, awalnya. Ya! Awalnya, sampai akhirnya entah sejak kapan tapi dia berhasil menyusupkan diri dia dari tempurung kepala gue dan menguasai setiap inci otak gue. Dan sama seperti kepala gue, dia masuk entah dari mana dan mengambil alih setiap jengkal hati gue. Seperti kafein pada kopi yang buat gue hampa kalau nggak gue minum di pagi hari, dia mampu membuat gue hampa jika melewati satu hari tanpa mendengar omelannya atau minimal melihatnya. Gue pasti sudah gila. Ya, gue yakin gue sudah gila. -Dian Anggara Hutomo-
Princess Of My Heart by Arumeria
Arumeria
  • WpView
    Reads 591
  • WpVote
    Votes 30
  • WpPart
    Parts 7
Jika ditanya apa yang ku sukai akhir-akhir ini. Aku akan menjawab, 'The Coffee di pagi hari.' Kenapa? Karena di sana ada dia. Duduk tenang di sudut ruangan dan mengabaikan semua hal di sekitarnya. Dan untuk pertama kalinya, aku terpana!
I'm Falling For Your Eyes by Arumeria
Arumeria
  • WpView
    Reads 9,118
  • WpVote
    Votes 548
  • WpPart
    Parts 18
Sequel 'Namanya Annisa' Alex yakin takdir memang sedang mengejeknya. Bagaimana tidak. Disaat dia baru bisa merasakan tidur nyenyak setahun terakhir ini, setelah berhasil mengenyahkan aroma lavender di tiap tarikan napasnya. Kini takdir dengan angkuhnya melemparkan sang bunga lavender kembali ke hidupnya. Jenny memang tau resiko atas keputusannya kembali lagi ke negara ini adalah bertemu dengan pria itu. Tapi jelas saja itu hal terakhir yang dia inginkan. Demi Allah, dia sudah mati-matian menata perasaannya dan tidak ingin Allah melaknatnya atas apapun yang dia rasakan. Namun tetap saja senyuman Alex masih membuatnya melayang. Apa yang harus dia lakukan jika ini lah yang terjadi?
Namanya Annisa by Arumeria
Arumeria
  • WpView
    Reads 123,896
  • WpVote
    Votes 5,048
  • WpPart
    Parts 21
Michael Gerald tidak pernah menyangka akan dijodohkan, bukan perjodohan seperti pada umumnya. Ayahnya bilang ini dinamakan ta'aruf. Rencana awalnya untuk menjenguk sang ayah dan membawanya kembali ke negara mereka berakhir pada hal yang tak pernah ia duga. Ichigo Annisa sedikit terkejut saat ayahnya menyerahkan sebuah proposal ta'aruf padanya. Foto seorang lelaki berkebangsaan asing terlampir disana. Dengan Bismillah tak terucap, dia menyetujui permintaan sang ayah untuk melakukan nazhor dengan lelaki itu. Apakah memang benar lelaki yang baik diperuntukkan untuk wanita yang baik? Bagaimana jika si wanitalah yang berperan menjadi imam? Akankah kesabaran dalam membimbing dan dibimbing di atas sunnah dapat berujung pada rasa sayang menyayangi antara dua manusia?