Ini cerita tentang Fay. Iya Fay dengan dua teman lelakinya yang hoby bikin guru senewen, bikin gaduh di sekolah, tidur di kelas, jailin temen, bolos, semua berjalan baik baik saja sampai seorang cowok tengil menurutnya, merusak semua kebebasannya. Fay gak percaya sama yang namanya cinta apalagi sama cowok macam papanya, tapi cowok itu mengenalkannya pada cinta, membuat hatinya porak poranda, bahkan membuatnya jatuh bangun karenanya.

Penulis-penulis awam sering kali melakukan kesalahan-kesalahan berikut. Jika kalian merasa masih seorang penulis awam, bacalah tulisan ini dan sadari kesalahan kalian selama ini! Sebuah hasil penelitian dari komentar SharpReader23 selama satu bulan ini.

Sachiel di sekolah barunya mempunyai tugas rahasia, yaitu mencari pengguna magis lainnya. Tapi seiring waktu, permasalahannya merumit, Sachiel pun mulai meragukan apakah yang dia lakukan benar atau salah? Siapa yang harus dia percayai? Bisakah dia menjalani kehidupan SMA-nya seperti anak lainnya? Apakah dia bisa mendapatkan kesempatan untuk menaruh perasaannya?

Beberapa saran kecil untuk para author baru/yang kepengen tahu agar tulisannya semakin bagus.

[DITERBITKAN OLEH BUKUNE] Cover by: @Ariski Bagaimana jika kamu menjadi seperti Claire Watson, seorang 'budak' yang digunakan sebagai 'makanan' pangeran vampire seperti Luke? Mungkin kalian juga akan ketakutan setiap tengah malam ketika jam berdentang karena di saat itulah... Pangeran itu akan mulai 'minum'... Claire harus bisa menahan rasa mual ketika melihat darah yang berada di dalam gelas. Bahkan harus bisa terbiasa dengan teman-teman Luke yang semakin membuatnya takut kepada bangsa vampire. Tapi kenapa lama kelamaan rasa ketakutan Claire semakin hari semakin berkurang? Apa dua kesalahan yang Claire lakukan pada Luke? Note: Mohon untuk TIDAK menjiplak atau memplagiat cerita saya tanpa SEIZIN saya. Juga tolong kalau ada yang menjiplak karya saya, beri tahu saya. Thanks

"Semoga aku adalah rindu yang bersemayam di dadamu" - Rindu Kannaya Mahendra " Tak usah kau tanyakan lagi, apa yang lebih indah dari senja, sudah pasti senyumanmu" -Evan Akbar Elfreda