Rukma Asmarani bermimpi menemukan seorang lelaki yang baik, melahirkan anak, lalu jadi keluarga paling bahagia di dunia. Namun, seperti takdir yang enggan mengiyakan mimpinya menjadi arsitek. Diia memiliki satu anak berumur dua jalan tiga, tetapi tidak ada suami di sampingnya. Tidak ada keluarga. Dua tahun dia hidup mengasingkan diri di Bandung, hidup bergantung dari kebaikan Ghina-sahabatnya yang kebetulan mendapatkan pasangan berdompet menggiurkan, lalu mendirikan sebuah coffee shop kecil-kecilan di Dago Atas. Dan, menjadikan tempat itu rumah serta sumber nafkat untuk Rukma. Sampai satu dari masa lalunya berhasil menemukannya, lelaki yang mengembalikan dunia Rukma bagai permainan di dufan; seru, tegang, menyenangkan, meski disisipi ketakutan. Namun, tiap arena permainan selalu punya jam tutup kan ? April, 2021.

"Biar Aku Ramal, Om pasti pilot? " Begitulah pertemuan pertama Anin kepada seorang pria berpakaian Pilot dengan topi kebanggaannya dan jangan lupa koper di genggaman tangannya. Biar senja yang menghampiri, biar pelangi yang mencerahkan dan biar aku yang mengejarmu. Hanya Kisah perempuan SMA dengan kekasih impiannya. Seorang Anin yang polos jatuh Cinta pada Rimba, Rimba sulit di genggam sama halnya seperti kita ketinggalan pesawat tak dapat di hentikan hanya dapat di lihat dari kejauhan. Sosok Rimba yang sangat irit berbicara membuat Anin sulit sekali menggegam, tapi Anin selalu berusaha untuk meluluhkan hati Rimba. Apakah benar kata pepatah bahwa cinta itu datang karena terbiasa? apakah itu berlaku kepada Anin dan Rimba?

ketika kau merasa mencintai bertepuk sebelah tangan adalah hal paling menyakitkan, sesungguhnya ada yang lebih menyakitkan dari itu. mempertahankan perasaan diatas ketidakpastiaan terkadang dibutuhkan untuk membuktikan apa itu namanya ketulusan dan kesetiaan.

in which, Mark keeps telling her lies. #2 in Short Story : 20161203 #1 in Short Story : 20161213 ✔️ : 20170308 ©2016, sooperior