Athenalympus
Dalam guratan takdir, mereka tidak pernah menyangka jika semesta akan mempertemukan-bahkan mempersatukan-mereka. Askara, Anetha, Rafka, dan Gesa. Sebelumnya mereka hanya orang asing yang tidak peduli dengan siapapun, kecuali diri sendiri. Tapi sepertinya semesta sedang bercanda karena pada akhirnya mereka terpaksa menurunkan laju ego mereka demi menghindari nilai merah di rapot.
Dalam memenuhi tugas musikalisasi puisi, empat siswa disatukan dalam satu kelompok. Masing-masing dari mereka memiliki ego setinggi langit dan luka sedalam palung. Namun mereka semua seolah berperan menjadi yang paling baik. Anetha yang tenang namun mencekam, Askara yang pemarah dan keras kepala, Rafka yang nakal namun jenius, dan Gesa yang ceria dan terpaksa menjadi paling dewasa.
Dalam benang merah yang mempertemukan mereka, satu persatu rahasia dan luka terungkap. Rasa egois terkikis sedikit demi sedikit. Hingga yang tersisa hanyalah rasa simpati untuk merengkuh satu sama lain.