LiyazSyarifuddin
Di sebuah desa terpencil, berdiri sebuah rumah tua yang dihuni oleh keluarga Arman. Rumah itu tampak biasa di siang hari, tetapi di malam hari, kebun bambu di belakangnya seolah menyimpan rahasia kelam. Bisikan-bisikan halus sering terdengar dari sela-sela batang bambu, dan bayangan-bayangan gelap sesekali melintas di antara rerimbunan.
Aisyah, anak sulung Arman, mulai merasakan ada sesuatu yang mengintainya. Mimpi buruk datang bertubi-tubi, memperlihatkan sosok perempuan berambut panjang dengan mata kosong yang berdiri di tengah kebun bambu. Setiap pagi, ada jejak kaki basah yang mengarah dari kebun ke kamarnya, meskipun tidak ada seorang pun yang mengaku berjalan ke sana.
Ketakutan semakin menjadi ketika Aisyah menemukan sebuah boneka tua terkubur di bawah rumpun bambu. Sejak saat itu, teror semakin nyata. Suara tangisan terdengar setiap malam, pintu rumah terbuka sendiri, dan Aisyah mulai mengalami halusinasi yang perlahan mengaburkan batas antara kenyataan dan mimpi.
Saat menggali lebih dalam, ia menemukan kisah tragis seorang gadis kecil yang dulu tinggal di rumah itu. Gadis itu menghilang secara misterius, dan desas-desus menyebutkan bahwa ia dikorbankan dalam ritual hitam. Roh gadis itu tidak pernah pergi-ia terperangkap di antara batang-batang bambu, menunggu seseorang untuk membebaskannya atau menjadi korban selanjutnya.
Aisyah kini harus memilih: mengungkap kebenaran kelam di balik kebun bambu atau menjadi bagian dari legenda yang menakutkan itu selamanya.
Namun, satu hal yang pasti... semakin dalam ia mencari jawaban, semakin dekat sosok itu datang. Dan ketika malam semakin pekat, kebun bambu itu tidak lagi hanya sekadar kebun-melainkan gerbang menuju teror tanpa akhir.