"Who are you?"

"Opening act," jawab Michael singkat. "Two years and still opening act?," aku tertawa. "One Direction," Calum menambahkan.

Awalnya terlihat, ia bukanlah apa-apa dalam kisah ini. Ia lebih banyak diam dan tak mengambil banyak peran. Tapi dibalik semua itu, kalian akan tau bahwa ia memang pantas menjadi, peran utama.

-Book 2 of Silent's Hood- Pertemuan singkat itu mengajarkan ku tentang kehidupan, kebahagian, dan juga cinta dalam kepedihan. Ia adalah gadis super cerewet yang tak pernah ku temui sebelumnya. Ia adalah satu-satunya gadis yang bisa menerima kekurangan yang ku miliki. Dan ia adalah gadis yang tak pantang menyerah, meski aku tak pernah mengucapkan sepatah katapun padanya.

Aku memang baru mengenalmu, tapi aku merasa berbeda kalau berada di sisimu. Padahal kau tak pernah merespon perkataanku. Bahkan aku tak pernah mengenal namamu. Aku hanya tau, kau selalu menuliskan sebuah kata berukuran kecil di pojok bawah sebelah kanan kanvas mu. Yaitu, Hood.

Putus tinggal putus. Make segala direncanain. Kan kampret.

Lagu balonku ada lima mengajarkan kita untuk menggenggam erat yang masih ada, bukan menangisi yang sudah pergi. Hm Leh ugha. highest rank; #2 on Short Story [30-05-16] copyrights© 2016 By pascalum

Michael lalu mengotak-atik ponsel Luke, seperti ingin memberi tahu ku sesuatu. "The producer from a famous record corporation in our hometown," katanya sambil terus memainkan handphone Luke, membuka youtube, "he commented on our video". Michael memandangku dengan pasti dan ia terus tidak bisa menyembunyikan senyum kesenangannya. "And?"

❝Let's take the long way home, shall we?❞ [COMPLETED] Written in Bahasa Copyright © 2016 by Kechood

"i wish that i could wake up with amnesia." -Aubrey Stanfield sequel of Heartbreak Girl (@hakunahood-)