snjani_'s Reading List
3 stories
1001 Celoteh Tentang Puisi by DhediRGhazali
DhediRGhazali
  • WpView
    Reads 5,164
  • WpVote
    Votes 107
  • WpPart
    Parts 15
Membicarakan puisi tidak akan ada habisnya. Selama kata-kata tidak hanya cukup untuk sekadar berkata saat itulah puisi akan hadir sebagai sebuah jalan lain mengungkapkan sesuatu. Desah angin adalah puisi, gemericik air adalah puisi, helai napas adalah puisi, semua yang ada dan tiada adalah puisi. Dari waktu ke waktu, perkembangan puisi semakin liar saja. Kehadiran puisi digital misalnya, membuat puisi tak lagi menjadi sesuatu yang susah ditemui. Berbagai kemudahan menikmati puisi dengan media sosial adalah salah satu perubahan yang mencolok beberapa tahun terakhir. Namun demikian, puisi tetaplah puisi, terlepas dimana dan darimana dia terlahir. Puisi seolah hadir dalam setiap situasi, politik, ekonomi, sosial, agama, dan seluruh aspek kehidupan. Hal ini semacam virus yang menjangkiti seluruh kalangan masyarakat, dari yang kaya sampai miskin, yang sarjana hingga tukang becak pun tak lepas dari "kejahilan" puisi yang melukiskan mereka dengan kanvas yang rasanya tidak akan pernah kering. Berbagai polemik di negeri ini misalnya, tak juga luput dari mata tajam para penyair yang akhirnya menelurkannya menjadi sebuah puisi "pemberontakan" semacam puisi-puisi Wijhi Thukul. Perkembangan puisi tentu tak lepas dari pro-kontra. Pro-kontra ini jugalah yang mau tidak mau terkadang menjadikan puisi dan penyair sebagai sasaran empuk "bualan-bualan" yang akademis. Esai-esai tentang puisi semakin banyak dan beranak-pinak. Oleh sebab itulah penulis juga tak ingin ketinggalan untuk membuat celoteh-celoteh tentang puisi bertajuk "1001 Celoteh Tentang Puisi". Mengingat penulis bukan dari golongan sarjana sastra, apalagi masuk dalam buku "33 Sastrawan Paling Berpengaruh" yang kontroversial itu, maka penulis sangat menyadari masih dangkalnya uraian-uraian yang akan disampaikan. Meski demikian, rasanya bukan menjadi alasan untuk tidak menuliskannya. Selamat memperkosa puisi.
[DSS 1] Dear Allah [Tamat di KBM App] by dianafebi_
dianafebi_
  • WpView
    Reads 12,582,701
  • WpVote
    Votes 258,201
  • WpPart
    Parts 13
Cinta diam-diam Naira tersimpan rapi bertahun-tahun kepada Wildan yang hatinya telah tertambat pada gadis lain. Naira harus menahan rasa sakit saat mendengar Wildan selalu menceritakan gadis yang ia cinta di hadapan Naira. Cinta diam-diamnya begitu berat lagi, ketika Wildan memutuskan akan menikahi gadis lain. Namun sebuah takdir mempersatukan Wildan dan Naira dalam satu ikatan pernikahan yang tak terduga. Naira percaya bahwa cinta yang selalu melibatkan Allah tidak akan pernah membuat kecewa hamba-Nya. Hanya doa dan keyakinan yang selalu menguatkan dirinya di kala hati mulai rapuh karena cinta yang sepihak. Naira percaya bahwa kesabaran, keikhlasan dan ketulusan cinta suci akan berakhir pada suatu kebahagiaan yang sudah direncanakan oleh-Nya. Karena perkara mudah bagi Allah untuk menjodohkan hamba-Nya. " Cerita Dear Allah benar-benar menginspirasi sampai memotivasi, alurnya dikemas rapih oleh penulis membuat siapa saja yang membacanya jatuh cinta. " -Poppyta Ayu (Penulis Auratmu Harga dirimu) " Gak tau mau bilang apa pokoknya selesai baca ini mata sembap banget. Bikin perasaan campur aduk tapi tetap suka walaupun diakhir harus berlinang air mata" - Imheyra (Penulis With You) "Cerita ini bikin campur aduk, ibaratnya naik roll coaster, gila! Bikin nangis dan baper secara bersamaan." -Reader "Demi apa baru part satu udah jatuh cinta sama sosok Wildan." -Shineeminka (Penulis Aliandra) "Sosok Naira yang mencintai dengan kesabaran dan keikhlasan membuatku terinspirasi untuk menjadi sepertinya. Terima kasih kak, ceritanya membuatku ingin berhijrah." Reader. Follow IG penulis : dianafebi_
Catatan Tentang Hujan by dizappear
dizappear
  • WpView
    Reads 6,386,969
  • WpVote
    Votes 155,747
  • WpPart
    Parts 17
[BOOK 1, PART DIHAPUS] [TERBIT 2 APRIL 2018] Senja itu kosong. Ia adalah bahasa dalam catatannya. Bibirnya adalah pena, luas hatinya adalah aksara. Hujan adalah perantaranya. Fajar itu hangat. Ia adalah riuh dalam tenangnya samudera. Kalimatnya adalah mentari. Tatapannya adalah cerah langit siang. Ia lah sang catatan. Untuk Fajar, Senja adalah misteri. Untuk Fajar, Senja adalah gravitasi. Namun, Untuk Senja, Fajar adalah penyesalan. Untuk kisah mereka, Dalam biru pekatnya Langit yang menaungi Fajar dan Senja. ••• Highest rank: #3 in Teen Fiction Pemenang The Wattys 2017 kategori Riveting Reads March, 2017 Anindya Frista Cover by @kaniaazhr