Jeriko Marechare, satu tokoh dalam sebuah fiksi yang berjudul Rasa yang Tak Seharusnya. Dia tampan, baik, putih, tinggi, dan yang terpenting dia adalah laki-laki yang selalu bisa meluluhkan hati. Selain aku memang ada juga beberapa wanita lainnya. Maklumlah, dia pandai memikat hati para wanita. Tapi sejujurnya dia tak pernah sadar bahwa sikapnya itu manis dan sungguh romantis, dia terlalu lugu dan selalu saja bungkam pada perihal tentang hati. Tapi aku suka, aku suka sikapnya itu walau kadang tak mengenakan hati. Bagiku tak mudah menghilangkan rasa padanya, mungkin karena dia merupakan sosok yang istimewa. Terlalu sulit untuk menyampaikannya setelah memendam rasa dan terus berjuang sendiri. Dapat dianalogikan hatinya bagai es yang beku, sudah kucoba berbagai cara untuk melelehkan es itu tapi tak kunjung cair juga. Adakah hal lain untuk melelehkan es itu? Aku ingin tahu, kumohon katakanlah. "Rasa ini seharusnya tak ada, karena hanya menjadi tanda mata yang cacat yang diambil bukan untuk dipajang namun disimpan dalam kenang masa lalu." Rasa yang Tak Seharusnya Copyright © 2017 by ginaadarmawan

Berliana Claire Hardana, cewek super bawel dan jailnya tiba-tiba sesuatu yang mendorongnya untuk membantu seorang cowok tampan di sekolah lain. Apa yang terjadi antara mereka?

Dunia, waktu, dan manusia mempunyai satu tali penghubung, terkadang tali itu kusut, terkadang juga lurus terurai, namun tali itu takkan pernah putus. Intinya, dia mengikat, dan ikatan itu disebut 'Takdir'. Takdir berjalan sesuai dengan urutan waktu, takdir akan menjadi sarana transportasi kehidupan, termasuk 'Cinta'. Cinta akan terus menjadi dasar kehidupan seseorang, menciptakan nada-nada yang akan menghiasi dunia, dan nada itu menciptakan 'Musik'. Kanaya, seorang gadis yang mulai melihat kenyataan dunia, dia mulai melihat kejamnya takdir, melihat indahnya cinta, dan mulai membuat musiknya sendiri. Ketika Kanaya mulai tenggelam dalam sayatan-sayatan dunia, ada uluran tangan yang datang menyelamatkannya, uluran tangan yang memberikan kehangatan, memberikan harapan, dan seakan berucap untuk tinggal, uluran yang berubah menjadi genggaman. Namun takdir adalah kejam, dia mempunyai tali penghubung untuk menunjukan waktu, waktu dimana semua kenyataan terungkap, kenyataan yang membuat genggaman tangan itu melonggar dan terlepas kemudian berubah menjadi sayatan. Ruizio, melonggarkan ikatannya. "Stay!" "Kalo emang lo bakal pergi, seharusnya lo gak usah kasi gue harapan ! Itu sakit tau gak ?" Kanaya menangis, "Kalo emang semunya bakal kayak gini, lebih baik gue gak kenal lo sama skali!" © January 28th 2017 Cover by : PicsArt apk.

Pergi? Mengapa Kamu lebih memilih Dia? Kau akan kembali? Dengan kau berada disisiku Aku pasti akan lebih kuat, Tetaplah bersamaku. Ku mohon jangan tinggalkan aku - Semoga kita akan bersatu -