I Wuf U: Ketika terlalu takut mengatakan "I Love You". Bila saja semua orang bisa berani menyatakan perasaannya. Pasti dinamika yang mengatasnamakan cinta tidak akan terjadi. Iris, Ira, Ari, dan Alden. Kalian akan berkenalan dengan Iris, perempuan yang hidup dengan menari, bernapas seraya menutup diri dari dunia, dan tidak pernah mengerti arti kasih sayang yang sebenarnya. Kalian akan mengikuti kehidupan kecil Ira, perempuan yang paham akan artinya sesak, satu dari jutaan hati malang yang tersesat, dan iri yang memuncak. Kalian akan mengerti Ari, laki-laki yang berusaha berubah menjadi lebih baik, menahan candu dengan permen Yupi, dan terjebak zona pertemanan. Kalian akan jatuh hati pada Alden, laki-laki yang berhadap pada 0,1 persen, berjuang mengalahkan penyakitnya, dan tahu sakitnya bertepuk sebelah tangan. Kalian akan mungkin atau mungkin tidak jatuh cinta pada cerita ini.

#1 In Teen Fiction (22/01/2017) "Kenapa ya dari sekian banyak cewek di sekolah kita, harus banget yang gue tabrak itu si siapa tuh namanya?" Kavi memalingkan pandangannya dari atap kamar ke arah tiga temannya bergantian. "Athala," sahut Deny. "Iya siapa kek. Harus banget dia? Kayaknya sial mulu idup gue?" Kavi melempar handuknya ke atas tempat tidur. "Apa gue potong rambut aja kali ya?" "Lah? Apaan sih lo gila?" Divin yang sedang PS, reflek menghentikan permainannya. "Apa hubungannya Athala sama potong rambut?" "Yaa buang sial gitu maksud gue," "Si bahlul." Reno sontak tertawa. "Jadi menurut lo si Athala itu kesialan?" "Iyalah jelas. Sehari nganter dia aja gue udah males banget. Tau gitu gue tolak mentah-mentah." Kavi menghela nafasnya kasar. "Najis. Mana ada sih orang yang abis dianterin pulang ga ngucapin 'makasih' atau apa kek gitu. Ini mah apaan? Boro-boro ngomong makasih, senyum ke gue juga enggak. Ada ya? Cewek judes mampus kayak dia? Amit-amit."

[BELUM DI EDIT] Ini tentang masa di Putih Abu-Abu, juga tentang perasaan abu-abu yang berganti menjadi satu warna terang. Tentang perempuan yang bertemu dengan dua laki-laki yang jauh berbeda. Belajar mengetahui arti detak jantung yang tak beraturan dan juga bibir yang terkunci saat mata itu bertemu dalam satu titik. Sebenarnya ini semua tentang memilih dan di pilih. Tentang memahami bahwa diantara banyak pilihan pasti hanya satu jawaban. Pahitnya, kamu memang pilihan, tapi dia yang jadi jawaban.

Jika orang bertanya "siapakah aku?" Dapatkah kamu menjawab, "dia adalah orang yang pernah membuat aku tersenyum bahagia." --Dania Anggita Delia-- Berparas cantik dengan rambut sepuluh senti dibawah bahu, mata yang dipadukan dengan bulu mata lentik. "Di dunia ini, kita belajar dari kekurangan. Bukan bangga atas apa yang kita punya" --David Agam Hanzari-- Casanova yang jago olahraga berwajah tampan. Jika disandingkan dengan artis, dia mirip dengan Maxime Bouttire. Hanya saja dia tengil.