Aku yang kecil ini apa mampu menjadi orang besar, orang yang mampu suaranya terdengar dan dipedulikan? Apa kalian pernah mengalami berada dalam situasi terpuruk dan kalian malah melihat orang lain yang terpuruk juga?. Aku pernah berada dalam situasi itu, awalnya aku berpikir untuk menjauh dari tempat itu. Namun entah mengapa kakiku terasa sulit untuk mengambil ke arah lain, kalian tahu kemana arah langkah kakiku pergi? Ya kakiku mengarah ke sosok yang sedang duduk termenung nampak putus asa. Situasi itu akhirnya mampu merubah jalan ceritaku yang sebelumnya kupikir akan berakhir dengan cepat. Lembaranku yang monoton pun akhirnya berubah. Perubahan itu karena sosok laki-laki yang kutolong kala itu. Dia juga membantuku untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih berwarna Ini adalah lembaran hitam putih kehidupanku, ah tidak apa menurut kalian ini adalah lembaran berwarna yang kutulis dengan laki-laki itu?. Entah apa yang akan kutuliskan dalam lembaran itu. Tak peduli tentang kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan dan lainnya. Tuhan sudah merencanakan dan aku harus menjalaninya dan berusaha melakukan yang terbaik, tentunya dengan dia.

Sebab semua tulisan merupakan karya terbaik penulisnya.

Satu minggu ada tujuh hari. Setiap harinya dalam pikiran mesti timbul berbagai sambatan dalam kepala juga hati. Teruntuk kalian yang dilarang sambat oleh siapapun atau tak bisa sambat pada siapapun, silahkan masuk pada pintu masuk ruang sambat ini. Karena jika tak ada yang mau mendengarmu, menulislah. Tulisan bisa menjadi tempat menumpahkan isi kepala, termasuk sambatan. Selamat menulis dan membaca ♥

Materi kepenulisan di AWWriters.

[UPDATE TAK TENTU] Conscientia, tempat semua orang berbagi cerita. Tentang segala rasa. Ketidakadilan, kecemburuan, bahkan juga cinta. Tempat di mana dulu kita bersama. Mendengar kisah orang yang berdatangan ke Conscientia. Conscientia. Sebuah bangunan kecil yang tampak kuno. Terletak pada sudut perempatan kota. Kehadirannya di sana tampak tidak mencolok karena ukurannya. Namun mampu membuat kalian menolehkan mata saat tengah berjalan di depannya. Kini Conscientia memasuki era baru. Psikolog utama, Aldrian, telah pergi menghilang entah kemana. Posisi itu terganti olehku, Ameera, yang dulunya merupakan asisten psikolog. Papan pintu Conscientia telah bertuliskan "buka" kembali. Selamat menikmati pahit manisnya kehidupan..

Hanya berisi curhatan saya saja.. Curhatan yang isinya berbelit-belit dan banyak perumpamaan dipakai. Isi mengandung sindiran, mohon dimaklumi :v PICT NOT MINE