Koleksi wattpad
3 stories
EX [TERBIT] by iLaDira69
iLaDira69
  • WpView
    Reads 17,021,167
  • WpVote
    Votes 1,388,477
  • WpPart
    Parts 109
SUPAYA NGGAK BINGUNG, BACA SESUAI URUTAN! 1. CRAZY POSSESSIVE (TERBIT) - SELF PUBLISH, PESAN DI GUA AJA - 2. EX (TERBIT) - ADA DI GRAMEDIA - 3. HIS GIRLFRIEND (TERBIT) - ADA DI GRAMEDIA - 4. QUEEN (PROSES TERBIT) SPIN OF YANG BERHUBUNGAN DENGAN HG DAN QUEEN, YAITU - FALL (ON GOING) *** 03.08.18 #1 in Fiksiremaja 11.11.18 #1 in Teenfiction "Kita putus!" Citra mengangkat kepala. Memandang dalam cowok di hadapannya. Tanpa rasa bersalah melontarkan kalimat menyakitkan itu begitu saja. Seolah kalimat itu tak berarti baginya. "Oh, oke." Balas Citra datar. Tanpa ekspresi sehingga Kevin mengerutkan dahi. "Kita selesai! Nggak ada hubungan lagi!" Nada suara Kevin semakin meninggi. Mengintimidasi Citra dengan tatapannya yang dingin. "Iya." Citra kembali menyahut dingin. Sama sekali tidak melontarkan penolakan atau meminta penjelasan. Cewek itu memutar tubuhnya. Meninggalkan Kevin yang masih terbengong-bengong di posisinya. "Citra!" Kevin membentak sembari menarik tangan cewek itu. Memutar tubuh Citra sehingga mereka kembali berhadapan. "Apa lagi?" Citra mengerutkan dahi. Tidak mengerti dengan Kevin yang kelihatan sangat marah. "Kita putus!!" Kevin meninggikan suara dan menekan setiap katanya. "Iya. Aku dengar dan tahu artinya." Jawab citra mulai sebal. Merengut dalam hati karena Kevin tak kunjung melepaskan tangannya. "Lepasin tangan aku." Citra memutar tangannya dari cengkeraman Kevin. "Oke." Kevin berujar tak mau kalah. Dingin dan seolah mereka baik-baik saja setelah kalimat tadi terlontar. Citra kembali memutar tubuhnya. Melangkah meninggalkan Kevin yang amarah sudah di ubun-ubun. Kevin mengacak rambutnya, menggeram marah dan menendang apa saja di sekitarnya. Sehingga kaleng bekas minuman soda terdenger nyaring berguling di badan jalan yang beraspal. "Sialan!" Makinya sekali lagi. Memandang arah kepergian Citra beberapa saat yang lalu, yang menyisakan bayangan punggung cewek bertubuh mungil itu. *** Publish : 10 MEI 2018 @copyright 2018
Revan & Reina by bellawrites
bellawrites
  • WpView
    Reads 8,953,888
  • WpVote
    Votes 168,790
  • WpPart
    Parts 16
[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.
If You Know Who [TELAH DITERBITKAN] by ItsmeIndriya_
ItsmeIndriya_
  • WpView
    Reads 6,514,414
  • WpVote
    Votes 424,176
  • WpPart
    Parts 36
[Tersedia di toko buku seluruh Indonesia] Saquel of If You Know Why Deja vu Mungkin itu pilihan kata yang tepat jika aku bertemu dengan pria bermata hazel dengan wajahnya yang sedingin es. Bagaimana tidak? Setiap apa yang dilakukannya selalu membuatku merasa bahwa aku pernah melakukan hal itu sebelumnya. Terkadang jika aku mencoba berfikir keras hingga menelusup keujung fikiranku, kepalaku akan berdenyut dan terasa seperti dipukul ribuan godam. Tuhan apa yang sebenarnya terjadi denganku? Dan siapa dia sebenarnya? Vennelica Calista ---------- Flashback Mungkin itu kata yang tepat untuk gadis bermata coklate yang awalnya ku lihat berwarna abu-abu. Dia sangat mirip dengan sosok gadis yang tiga tahun lalu kusia-siakan hingga pada akhirnya ia pergi meninggalkanku untuk selamanya. Semuanya sama, kecuali rambut dan matanya. Siapa dia sebenarnya? Apa dia adalah gadisku? Mungkin aku harus membuktikannya. Setelah semua terbukti benar, aku tidak akan pernah menyia-nyiakannya lagi. Davarianova Pramudya Pamungkas