Cerpen
3 stories
SUJIWO by ssvanbeuteles
ssvanbeuteles
  • WpView
    Reads 83,680
  • WpVote
    Votes 5,753
  • WpPart
    Parts 19
#1 dalam Humanis 10-04-2023 #1 dalam Satire 21-08-2020 #1 dalam Ceritapendek 10-02-2020 #1 dalam balada pada 29-01-2019 #1 dalam humanis pada 11-09-2018 Sujiwo, nama itu diambil dari bahasa Jawa. Su berarti baik dan Jiwo berarti jiwa. Kalau disambung, kata ini memiliki arti Jiwa yang baik. Jiwa yang menyerap, mengendap dan meluap segala kebaikan. Nama itu diberikan oleh Karto Gabuk dan Karto Lanang. Sujiwo anak ketiga yang lahir dari rahim seorang perempuan gila bernama Suminten, yang telah tiga kali melahirkan anak dari buah tindakan asusila laki - laki pengumbar syahwat. Kelahirannya dinantikan Karto Gabuk seorang pejual onde -onde di pasar tempat Suminten biasa tidur dan mengais makanan. Karto Gabuk perempuan mandul yang sangat mendambakan anak. Kemiskinan Karto Gabuk dan Karto Lanang tidak menjadikan penghalang bagi mereka untuk memberikan kasih sayang yang lebih kepada Sujiwo. Kematian Karto Lanang menjadikan Sujiwo anak yang mandiri, dan berbakti kepada Karto Gabuk. Karto Gabuk mendidiknya sendiri hingga akhirnya Sujiwo berhasil menjadi anak yang cerdas dan berhasil kuliah di Fakultas Pernanian UGM. Di Akhir masa kuliahnya Sujiwo kehilangan Karto Gabuk, yang meninggal karena sakit. Rahasia kebenaran yang selama itu disimpan akhirnya diceritakan oleh Karto Gabuk menjelang kematiannya. Sujiwo akhirnya mengatahui bahwa dia bukan anak biologis Karto Gabuk dan Karto Lanang melainkan anak Suminten, orang gila di pasar Sidomulyo. Kisah masa lalunya itulah yang diceritakan kembali kepada Wulantika Nafiza Istri Sujiwo saat mereka telah hidup bahagia dengan dua anak dan jabatan sebagai Vice President Agronomy di perusahaan perkebunan terkemuka.
AKU DIGULIS DAN DOKTER URSULA by ssvanbeuteles
ssvanbeuteles
  • WpView
    Reads 62,467
  • WpVote
    Votes 1,299
  • WpPart
    Parts 14
AKU, DIGULIS, DAN DOKTER URSULA adalah cerita perjalanan "Aku" seorang karyawan swasta yang karena suatu masalah dengan pimpinannya ia dipindahkan ke Merauke. Di ruang tunggu keberangakatan, aku bertemu dengan seoarang gadis yang sangat manis. Gadis yang mulanya tidak ia pedulikan tetapi begitu melihat rautnya yang "sempurna", akupun tertambat hatinya. Sayangnya bidadari manis itu tak acuh terhadap aku, sehingga aku hanya bias mengagumi dan berimajinasi tentang bidadari manis itu. Mutasi kerjanya ke merauke, oleh aku dibandingkan dengan nasib para tokoh pergerakan yang dibuang ke Boven Digul, sebuah imajinasi liar aku setelah ia membaca sejarah tentang tokoh pergerakan nasional dalam "Cerita Dari Digoel" suntingan Pramoedya Ananta Toer. Culture shock di alamai oleh aku, ketika sampai di daerah paling timur dari negeri ini. Ia sempat ketakutan karena mendapati siang pertamanya di Merauke semua took dan rumah tutup. Ia mengira akan terjadi huru - hara, ternyata sebagian besar penduduk kota tidur disiang hari. Sampai di Distrik Kurik tempat "pembuangannya", aku secara kebetulan bertemu dengan bidadari manis yang satu pesawat dalam perjalanan Jakarta - Merauke. Bidadari manis itu ternyata dokter yang bertugas di Puskesmas Distrik Kurik. Ingin tahu cerita selanjutnya? silakan baca....
LURAH SOSRO by ssvanbeuteles
ssvanbeuteles
  • WpView
    Reads 106,619
  • WpVote
    Votes 2,837
  • WpPart
    Parts 17
#1 dalam Satire 03082023 #1 dalam Satire 29081019 #1 dalam Satire 02012019 #1 dalam Satire 17072018 #2 dalam Satire 16072018 #3 dalam Satire 08072018 #7 dalam Satire 07072018 Lurah Sosro, adalah "Satire Parody Politik" yang dikemas dalam tutur bahasa yang kuat, sarkastik, dan terkesan melabrak etiket dan norma - norma ketimuran. Cerita ini bukan perlawanan terhadap kemapanan standar etika yang sudah berlaku, melainkan penegasan terhadap kegerahan penulis akan prilaku etika politik negeri ini yang jauh lebih cabul. Untuk pembaca yang kurang dari 18++ tidak disarankan membaca cerita ini. Lurah Sosro adalah simbolisme dari sosok pemimpin yang "lalim". Ia bekas maling sapi, bajingan tengik, dan tukang kawin yang terpilih dengan cara yang tidak demokratis. Lurah sosro memaksakan kehendak untuk menaiikan upeti "Janggolan", yang bebuntut perlawanan para aparat desa terhadap kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat itu. Eklopitasi "selangkangan" dalam cerita ini tidak boleh diterjemahkan secara lugas. Kelamin yang dimaksud dalam cerita adalah "goal" dari praktik politik negeri ini. Kelamin adalah kekuasaan. kenikmatan, kejayaan, kehormatan, dan tahta tertinggi strata social. Dalam akhir cerita Lurah Sosro disimbolkan kehilangan kelamin karena dipotong oleh istri pertamanya, dan itu yang membuat Lurah Sosro memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Lurah Sosro sudah kehilangan kekuasaan. kenikmatan, kejayaan, kehormatan, dan tahta tertinggi strata social karena telah mengkhianati rakyatnya sendiri. Ingin tahu cerita selengkapnya? selakan baca dengan logika berfikir yang waras... Terima kasih... Salam, S.S.Van Beuteles