Loving you doesn't hurt me. The only thing that keeps on hurting me is the fact, that you'll never love me back. -Anonymous- Cover by @crowdstroia

Tsani ingin hidup bersama pria yang menikahinya karena Allah. Ia ingin menjalani kehidupan sesuai apa yang iayakini. Namun, ketika Athaya datang padanya dengan sebuah alasan, ia tak mampu menolak. Meski ia tahu bahwa Athaya sama sekali bukan suami ideal baginya. Banyak hal mendasar yang mengakibatkan mereka berbeda, terlebih Athaya adalah seorang atheis yang berkebalikan dengan Tsani. Juga dosa-dosa masa lalu yang mengancam hubungan mereka. Akan tetapi, bukankah seburuk apapun masa lalu seseorang, masa depannya masih suci? Buku ini sudah terbit kalian bisa membelinya via website *Penerbit Diandra Kreatif atau via shopee *Melvana Media Store. Terima kasih.

Romeo Airlangga Hadisaputra. Ganteng. Punya tingkat kepercayaan diri tinggi. Pembuat onar. Disebut singa di SMA. Dengan segala sikap minus lainnya harus bertemu dengan satu cewek yang benar-benar membuat dirinya kewalahan. Almira Juliet Kuncoro. Pesimis. Biasa aja. Berwajah datar. Nggak punya semangat hidup. Low esteem. Dengan segala sikap minusnya harus bertemu dengan satu cowok yang benar-benar membuat dirinya meledak-ledak. Awalnya keduanya saling tidak menyadari eksistensi mereka. Keduanya tidak pernah berpikir bahwa pada akhirnya mereka harus terjebak dalam suatu problem yang sama. Dan siapa sangka hubungan mereka justru berkembang menjadi lebih dekat?

#1 in Teen Fiction [28-08-17] #1 [3 bulan berturut-turut, Nov 17 - Jan 18] [Sudah Terbit - sebagian part sudah dihapus] "Gue jamin, lo nggak akan nolak ketika gue nembak lo sekali lagi!" -Malik- ____ Bantu Malik menyelidiki kasus kematian adiknya yang misterius. Note: Nantikan MIG dalam bentuk series hanya di vidio.com [7 part terakhir diprivate] _________________________________ Start: 28/05/17 End: 29/08/17 Rank in Teen Fiction: #1 (28/08/17) #2 (21/08/17) #3 (19/08/17) #4 (08/08/17) #8 (06/08/17) #9 (03/08/17)

[available on bookstores; gramedia, etc.] "Aku ibarat anak panah dan kamu lingkarannya. Aku harus bener-bener fokus buat gapai kamu karena sekalinya aku meleset, akan ada anak panah lain yang berusaha gapai kamu juga." Dignitate Series: S E K A L E T T A radexn © 2017

"Cie gebetan baru," goda Dilah. "Gebetan apa'an? Cuma chat biasa doang," kilahku. "Chat biasa diajak makan siang bareng," Tika juga tidak mau kalah meledekku. "Ya kan lumayan biar gue dapet gratisan," ujarku masih mencoba berkilah. "Hmm gitu yaa chat nya pakek saya-kamu," sekarang giliran Raly yang menggodaku. Demi apapun mereka menyebalkan. Dan sekarang aku lebih memilih diam. "Gue gak marah kok asal lo gak sama temennya aja," ujar Winni kemudian terkekeh. Yang lain langsung saja melempar apapun yang ada ke arah Winni. "Coba aja sama dia, Raeka. Katanya lo mau move on?" tanya Nanda. Pertanyaan Nanda membuatku berpikir lagi. Ya aku mau move on. Mungkin memang move on lebih mudah jika bersama seseorang yang baru. Tapi bukan berarti pelarian. Hanya mencari orang baru yang bisa mengisi hatiku dan menggesernya dari sana.

Katanya, pengkhianat sangat cocok dengan penggoda. Lalu mereka akan hancur bersama. Tapi, setelah bertahun-tahun aku menunggu kehancuran dua orang itu, sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda kerusakan hubungan mereka, yang terjadi malah sebaliknya, dua pendusta bagiku itu semakin bahagia setiap harinya. Tentu saja aku sulit menerima ini semua. Ada beberapa hal yang harus diingat bahwa meski selama ini aku hanya diam namun diam bukan berarti tak marah, diam bukan berarti kalah. Bisa jadi sedang menunggu waktu yang tepat untuk ... Ah, hanya aku yang tahu.

Mendapati dirimu menjadi karakter dalam sebuah webtoon itu menyebalkan. Terlebih lagi jika kamu dibuat terlihat seperti playboy tengil. Yup, seseorang melakukannya padaku. Menjadikan aku olok-olok untuk memancing tawa. Aku yakin pelakunya adalah orang kantor yang terbiasa mengikuti gerak-gerikku, hanya saja, aku tidak tahu siapa. Dan aku bertekad untuk mencari tahu.

Bertemu kembali setelah empat tahun perpisahan itu bukanlah perkara yang menyenangkan, setidaknya itulah yang ada dalam benak Sacha ketika dia kembali bertemu dengan Virgo begitupun sebaliknya. Andai saja Virgo itu nggak serba sok dan nggak pandai bersarkasme, mungkin Sacha akan senang hati menjadi teman baik Virgo. Andai saja Sacha itu kalem dan penurut, mungkin Virgo akan mencoba menjadi orang terdekat Sacha. Tapi bagi Virgo dan Sacha, pengandaian itu nggak mungkin terjadi. Terlalu banyak perbedaan diantara mereka, mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang serius. Tak ada kata "cocok" antara keduanya. Namun, semesta memang kadang punya rencana tak terduga. Membuat dua manusia yang penuh perbedaan itu membaur dalam satu kehidupan, bahkan berpijak di tanah serta berada dalam satu atap yang sama. Menurut Virgo dan Sacha ini klise, tapi lama kelamaan ini jadi cukup menyenangkan.

"Kau setia mengikuti langkahku yang terayun, menggayuti embusan napas, sebagaimana aku tak bisa melepas kenangan bersamamu. Karena tahu, akulah penyumbang kesedihan terbesarmu selama hidup. Tolong beritahu aku, akan kebahagiaan itu kuraih tanpamu?" Robby.