caramelayychiato_
- Reads 2,732
- Votes 275
- Parts 21
"Dan aku capek suka sama kamu," ucap Salsa di tengah hening malam. Kalimat itu cukup untuk membuat Ardan menghentikan kegiatannya. Ia menoleh, menatap gadis itu lekat-kamera yang sejak tadi sibuk ia mainkan perlahan ia turunkan.
"Gue gak minta lo suka sama gue," jawab Ardan datar.
"Tapi kamu yang bikin aku jatuh cinta sama kamu."
Salsa tersenyum tipis, tangan kecilnya menyibak anak rambut Ardan yang beterbangan ditiup angin malam.
Malam itu, mereka berada di atap salah satu rumah sakit di Jakarta. Salsa baru saja diopname karena asam lambungnya kambuh. Ardan datang tergesa-gesa setelah mendengar kabar tersebut.
"Dan... peluk, dingin," pinta Salsa manja.
Tanpa kata, Ardan menaruh kameranya di kursi lalu langsung menarik tubuh Salsa ke dalam pelukannya. Hangat.
"Maaf ya, udah ngebebanin kamu sama perasaan aku."
"Sakit aja masih bisa cerewet," gumam Ardan, sambil mengeratkan pelukannya dan mengusap punggung Salsa lembut. Malam ini, Salsa tidak seceria biasanya. Wajahnya pucat, tubuhnya panas.
"Masuk yuk, tambah dingin," ajak Ardan.
Salsa menggeleng pelan. Di dalam pelukan Ardan, ia merasa lebih baik. Lebih hidup.
Diam sejenak. Lalu suara lirih keluar dari mulut Salsa.
"Dan, can I...?"
Ardan menaikkan alis, menatap wajahnya.
"Can I love you a little while longer?"