"Jadi gini, cara biar deket sama kulkas berjalan tuh gampang. Ya kita harus berani memulai. Memulai segalanya meskipun kodratnya seorang perempuan itu menunggu, bukan memulai bahkan mengejar. But, no problem. Gue nggak peduli sama kalimat itu, yang jelas gue harus dapetin Bhanu! harus! ya beneran deh harus! tau kan? Sesuatu yang dihasilkan oleh jerih payah sendiri itu lebih memuaskan. Itu motto gue. Hehe... XD" oOo Bhanu David Sadira, tanpa bisa di kendalinya, gadis asing yang baru di kenalnya itu sudah merusak motto hidupnya dan juga sudah turut campur ke dalam kehidupannya, dan itu semua tidak mendapat penolakan yang sama sekali tidak disadari oleh Bhanu sendiri. Dan Rainby, adalah gadis yang memiliki nama dari perpaduan antara Rain(hujan) dan Rainbow(pelangi), mencerminkan bahwa Rainby adalah manusia biasa yang tentu memiliki rasa kesedihan, riang dan ceria. Rainby memiliki masalah pada hatinya, semenjak dirinya mengenal dan salah menempatkan Bhanu di mana seharusnya laki-laki itu tidak sembarang masuk ke dalam hatinya. Yang ternyata membuat sebuah masalah rumit untuk Rainby dan juga Bhanu. Masalah rumit, yang membuat keduanya mau tak mau harus menghapus sesuatu yang berharga, harus melupakan kenangan yang memang seharusnya tidak pernah terjadi diantara keduanya. Jujur, bagi keduanya itu bukanlah hal yang mudah. Membuat kedua insan itu sangat terpuruk dan terpukul atas kesalahan di masa lalu yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- #40 in coldboy 08.07.18 #948 in fiksiremaja 08.07.18 #3 in sekolahan 31.08.18 Doain biar cerita kali ini ga kena UnPublish lagi hahahaha :d Oh ya, yang udah baca kasih jejak-jejak yak :v

(Uncompleted story) PUBLISHED Warning! Cerita di Privat karena mirror web, harap follow terlebih dahulu untuk membaca :) "Aku nggak pacaran." "Kenapa? Masih belum move on dari mantan?" Zahra tersenyum, lalu menggeleng lagi. "Nggak boleh pacaran sama bokap lo?" Lagi-lagi Zahra menggeleng. "Terus?" "Nggak boleh sama Allah." Bisik Zahra pelan dan diakhiri dengan senyuman manis di bibirnya. Copyright © Nurmalitayasmin04