s h o r t
2 stories
Dijual Cepat Tanpa Perantara by opicepaka
opicepaka
  • WpView
    Reads 687,132
  • WpVote
    Votes 79,264
  • WpPart
    Parts 58
Ola dan Tommy saling cinta. Namun, untuk bisa bersama Ola harus siap meninggalkan keluarganya dan Tommy harus menyembuhkan lukanya *** Tommy adalah mahasiswa sempurna di jurusan Arsitektur, sedangkan Ola terus terseok selama masa pendidikannya di Teknik Sipil. Ketika Ola sedang berada di titik terendah percaya diri, dia bertanya apa kriteria perempuan ideal Tommy. Tommy menjawab semua kualitas baik yang dimiliki Ola tanpa mengatakan bahwa yang dibicarakan adalah Ola. Ola tidak dapat melihat semua kualitas baik yang dikatakan Tommy. Ola makin terpuruk, tapi dia merasa harus segera move on dari menggantungkan perasaannya pada Tommy yang menurutnya tidak akan membalas cintanya. Sepuluh tahun kemudian, Ola menjadi agen properti, khusus untuk rumah bekas di pinggiran Jakarta. Perempuan tiga puluh tahun itu sering pulang ke Semarang untuk mengunjungi Bapak dan Rama yang menyandang asperger. Setelah Bapak pensiun dan Rama sempat tantrum, Ola memutuskan untuk meninggalkan Jakarta. Ketika keputusannya telah bulat, dan hanya menunggu satu transaksi selesai, Nana, klien sekaligus sahabat dekat Ola meminta bantuannya untuk mencarikan rumah baru. Pencarian rumah tersebut mempertemukan kembali Ola dengan Tommy yang hendak menjual rumah warisan ibunya yang baru saja meninggal. Mampukah mereka menyelesaikan kesalah pahaman yang memisahkan mereka selama ini? Cover Designed By : Gillian Goulet
Ke Tempat Aku Pergi Bersama Gadis Berpayung Merah by prohngs
prohngs
  • WpView
    Reads 13,431
  • WpVote
    Votes 2,284
  • WpPart
    Parts 1
[1/1] "Kau tidak perlu tahu siapa aku," kata gadis itu dengan suara lembutnya, seperti suara angin malam yang berhembus. "Datanglah bersamaku." Aku pikir, gadis ini sangat bodoh berpikir aku akan dengan senang hati datang entah ke mana dengan orang asing seperti dirinya. "Aku yakin kau akan senang datang bersamaku." Aku memperlihatkan wajah marahku. "Mengapa aku akan senang? Pergilah!" "Karena kau ingin mati, bukan?"