"Sometimes we have to get through the dark to appreciate the beautiful light."

[SELESAI] Sebelum bertemu langsung, Ali diberi petunjuk. Ditengah ia berdzikir usai sholat malam sambil menutup mata, terpampang wajah seorang perempuan asing yang berhasil bikin Ali jatuh cinta. Setelah beberapa hari kemudian, ia bertemu dengan perempuan itu yang ternyata adalah anak dari tetangga kakeknya dulu. Perempuan pekerja keras dan sangat mengutamakan kariernya. Namun, ada sesuatu hal yang mendesak Ali untuk menikahi Prilly dan Prilly menyetujui itu. Tapi, setelah menikah Prilly tidak mau ada konsekuensi apapun, ia ingin menjalani hidupnya seperti sedia kala; sebagai wanita karier. Sayangnya, setelah melahirkan Prilly pergi meninggalkan Ali dengan alasan klise sampai bertahun-tahun. Tapi sebelum pergi, Prilly mengatakan kalau memang berjodoh suatu hari nanti pasti Tuhan mempertemukan mereka kembali.

Candella Prisillya, gadis yang masih berumur dua puluh tahun tiba-tiba saja harus menjadi seorang ibu. Dia yang tengah mengejar gelar sarjana di luar negeri, dipaksa pulang ke tanah air dan menikah dengan tunangan kakaknya, Rosaline. Rosa yang sudah bertunangan dengan seorang duda beranak satu, tiba-tiba saja menghilang. Mau tidak mau dia pun akhirnya menggantikan Rosa. menikah dengan aliandra adrian dan menjadi ibu dari seorang gadis kecil bernama Nana. Bagaimana jadinya saat peran pengganti yang dia jalankan, diminta kembali oleh sang pemilik. Bisakah dia melepasnya saat hatinya sudah terikat?

[Status: ON HOLD] Bagaimana bisa dua orang yang nggak saling cinta, bisa pacaran? Bahkan hati mereka sudah milik orang lain. "Tenang, lo bukan tipe gue," - Rafali Andra. "Lo juga bukan tipe gue," - Aprillya Dena. copyright © 2017 by misspuckle [+] Highest Rank #192 in Fanfiction [22/7/17]

Marcuss and Natasha's love story

Selingan kisah Asmara seorang putra kebanggaan Marcuss 20+

[ Go follow terlebih dahulu, karena cerita ini akan diprivate secara acak ] Pria itu semakin mendekat bagai predator yang bersiap menerkam mangsanya, membuat sekujur tubuhku berkeringat ketakutan akan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi. "Argh!!" dia mendorong tubuh dengan kasar hingga terpelanting diatas ranjang, dan mulai mengurung tubuhku yang berada dibawahnya. Iris mata legamnya menatapku dalam, mampu membangkitkan perasaan aneh yang berusaha kutepis. "S-saya mohon jangan lakukan ini," pintaku memohon, berharap dia sedikit iba dan melepaskan kupergi. Namun, sepertinya perkiraanku salah. Semua terjadi begitu saja saat lidahnya menyapu leherku dengan sensual, geraman yang keluar dari bibirnya entah kenapa malah semakin terdengar seksi. Tidak! Apa yang baru saja aku pikirkan?! Tidak seharusnya aku malah terlena, seharusnya aku mendorongnya menjauh. Tetapi ternyata kekuataanku tidaklah sebanding dengannya yang seorang pria. Pria itu mengangkat wajahnya setelah puas mencicipi segala jengkal leher jenjangku, sehingga membuatku bisa melihat wajah tampannya yang sedang menyeringai. "Kamu milik saya, jadi apapun yang akan saya lakukan.." pria itu menunduk, mengecup pelan bibirku tanpa bisa kucegah. "Tolong nikmati saja." Sinting!

Tak ada yang mau menjadi seorang anak teroris, begitupun Prili Aisyah. Jika bisa memilih, ia ingin sekali tak dilahirkan kedunia ini. Namun apa daya, Allah memberinya sebuah keluarga yang taat beribadah dan mempunyai iman yang kuat. Sayangnya, pemahaman kedua orangtuanya berbeda. Hal itu yang membuat Prili menjadi bahan bullyan semua orang yang mengenalnya. Menyandang gelar "anak teroris" membuat ia menutup dirinya rapat-rapat. Prili benar-benar tak bisa disentuh selain anggota keluarganya. Rafali Al-Syarief. Laki-laki dengan bolamata hitam legam itu membuat hidup Prili sedikit berwarna. Hanya Ali yang ad disamping Prili. Hanya Ali yang selalu membuat Prili tersenyum dan hanya Ali yang tak pernah membuat Prili menangis. Tapi takdir berkata lain, Ali mulai menjauh saat mengetahui latar belakang Prili. Anak teroris, itulah penyebab Prili kehilangan Ali.